Aktivitas Antimikroba Madu Terhadap Beberapa Mikroba Penyebab Infeksi Pada Luka (Staphylococcus aureus, Streptococcus pyogenes dan Candida albicans) Secara In Vitro

Rovica, Fenny ( 0110075 ) (2005) Aktivitas Antimikroba Madu Terhadap Beberapa Mikroba Penyebab Infeksi Pada Luka (Staphylococcus aureus, Streptococcus pyogenes dan Candida albicans) Secara In Vitro. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.

[img]
Preview
Text
0110075_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version

Download (268Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
0110075_Appendices.pdf - Accepted Version

Download (1844Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
0110075_Chapter1.pdf - Accepted Version

Download (191Kb) | Preview
[img] Text
0110075_Chapter2.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (1631Kb)
[img] Text
0110075_Chapter3.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (121Kb)
[img] Text
0110075_Chapter4.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (203Kb)
[img]
Preview
Text
0110075_Conclusion.pdf - Accepted Version

Download (98Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
0110075_Cover.pdf

Download (156Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
0110075_References.pdf - Accepted Version

Download (134Kb) | Preview

Abstract

Madu alami adalah cairan kental manis dan lezat, berwarna kuning terang/kuning tua keemasan yang dihasilkan lebah madu. Madu digunakan sebagai bahan makanan-minuman, dan obat tradisional pada penyakit topikaVsistemik. Madu berefek antimikroba terhadap bakteri patogen pada luka di kulit dan mata. Zat yang berperan pada aktivitas antimikroba madu adalah inhibine dan enzim lain, hidrogen peroksida, faktor titokimia, substansi grup flavonoid, asam organik non disosiasi, gula yang tinggi, dan keasamannya. Untuk mengetahui efek antimikroba madu, dilakukan pemeriksaan bakteriologis di laboratorium (in vitro) terhadap Staphylococcus aureus, Streptococcus pyogenes, dan Candida albicans. Penelitian ini menggunakan metode difusi agar. Hasil penelitian menunjukkan diameter rata-rata daerah hambat madu terhadap Staphylococcus aureus pada konsentrasi 100% adalah 63,95 mm, pada konsentrasi 75% sebesar 50,88 mm, pada konsentrasi 50% sebesar 50,24 mm, dan pada konsentrasi 25% sebesar 41,02 mm. Sedangkan diameter rata-rata daerah hambat terhadap Streptococcus pyogenes pada konsentrasi madu 100% sebesar 51,15 mm, pada konsentrasi 75% sebesar 63,04 mm, pada konsentrasi 50% sebesar mm, dan 46,78 pada konsentrasi 25% sebesar 42,49 mm. Sedangkan pada Candida albicans tidak terdapat daerah hambat. Penelitian ini membuktikan madu memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dan Streptococcus pyogenes secara in vitro.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Depositing User: Perpustakaan Maranatha
Date Deposited: 28 May 2013 09:17
Last Modified: 09 Aug 2017 03:21
URI: http://repository.maranatha.edu/id/eprint/3532

Actions (login required)

View Item View Item