Algoritma Penjadwalan Distribusi Barang Berbasis Teknik Backward Scheduling (Studi Kasus: PT Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company Tbk.)

Suhada, Kartika and Liputra, David Try and Arisandhy, Vivi and Jeremy, Tomy (2020) Algoritma Penjadwalan Distribusi Barang Berbasis Teknik Backward Scheduling (Studi Kasus: PT Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company Tbk.). Journal of Integrated System, 3 (2). pp. 116-135. ISSN 2621-7104

[img] Text
Artikel Algoritma Penjadwalan Distribusi Barang (Jurnal JIS)_Kartika, David, Vivi & Tomy_Ganjil 2020.pdf

Download (1483Kb)
[img] Text
Bukti Korespondensi Artikel Algoritma Penjadwalan Distribusi Barang (Jurnal JIS)_Kartika, David, Vivi & Tomy_Ganjil 2020.pdf

Download (105Kb)
[img] Text
Algoritma Penjadwalan Distribusi Barang_Turnitin.pdf

Download (4Mb)

Abstract

Backward scheduling adalah metode penjadwalan yang dilakukan secara urutan terbalik, dimana batas waktu penyelesaian (due date) sebagai titik awal penjadwalan. Penelitian terkait penggunaan metode tersebut telah banyak dilakukan. Penelitian sebelumnya banyak yang membahas penerapan metode penjadwalan, namun lebih difokuskan pada aktivitas produksi. Penelitian ini membahas penerapan metode backward scheduling untuk aktivitas distribusi. Objek penelitian adalah PT Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company, Tbk. yang menghadapi permasalahan keterlambatan pengiriman barang. Javia dkk. (Javia dkk., 2019) telah berhasil mengembangkan algoritma yang dapat mengurangi jumlah keterlambatan tersebut, tetapi hasilnya belum cukup signifikan. Oleh karena itu dalam penelitian ini akan dirancang suatu algoritma penjadwalan distribusi barang yang dapat meminimasi jumlah keterlambatan dan total biaya keterlambatan yang timbul. Penerapan algoritma usulan dibandingkan algoritma Javia dkk. menghasilkan pengurangan dalam beberapa hal, yaitu: kebutuhan moda sebanyak 6 unit, jumlah kota yang mengalami keterlambatan pengiriman sebanyak 2 kota, jumlah moda yang terlambat sebanyak 3 unit, dan jumlah muatan yang terlambat sebanyak 18 pallet. Selain itu, durasi keterlambatan untuk 3 kota besarnya sama, namun untuk 2 kota lainnya tidak mengalami keterlambatan. Biaya penalty yang timbulpun berkurang sebesar Rp7,104,000,- atau 3.928%.

Item Type: Article
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDKEmail
AuthorSuhada, KartikaUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
AuthorLiputra, David TryUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
AuthorArisandhy, ViviUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
AuthorJeremy, TomyUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Uncontrolled Keywords: penjadwalan, distribusi barang, backward scheduling
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Depositing User: Perpustakaan Maranatha
Date Deposited: 12 Jun 2025 10:34
Last Modified: 12 Jun 2025 10:34
URI: http://repository.maranatha.edu/id/eprint/34659

Actions (login required)

View Item View Item