Efek Antidiare Ekstrak Etanol Daun Katuk (Sauropus Androgynus (L.) Merr) Pada Mencit Swiss Webster Jantan Yang Diinduksi Oleum Ricini

Prihatiningsih, Retno Ayu 1710127 (2020) Efek Antidiare Ekstrak Etanol Daun Katuk (Sauropus Androgynus (L.) Merr) Pada Mencit Swiss Webster Jantan Yang Diinduksi Oleum Ricini. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.

[img]
Preview
Text
1710127_Abstrak_TOC.pdf - Accepted Version

Download (274Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
1710127_Chapter1.pdf - Accepted Version

Download (199Kb) | Preview
[img] Text
1710127_Chapter2.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (832Kb)
[img] Text
1710127_Chapter 3.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (134Kb)
[img] Text
1710127_Chapter4.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (403Kb)
[img]
Preview
Text
1710127_Conclusion.pdf - Accepted Version

Download (71Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
1710127_Cover.pdf - Accepted Version

Download (187Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
1710127_References.pdf - Accepted Version

Download (71Kb) | Preview

Abstract

Diare sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan yang sering dijumpai pada masyarakat Indonesia, karena morbiditas dan mortalitasnya masih tinggi. Banyak masyarakat di pedesaan dan pemukiman belum terjangkau pelayanan kesehatan yang memadai, sehingga sulit untuk mengatasi diare. Tanaman obat yang digunakan dalam pengobatan diare antara lain jambu biji, rimpang kunyit, daun salam, daun serai dan daun katuk. Ekstrak etanol daun katuk (EEDK) dapat mengurangi frekuensi dan konsistensi diare karena memiliki kandungan seperti tanin, flavonoid, saponin, alkaloid, terpenoid yang memiliki efek antidiare, antiinflamasi, dan antimikroba.Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui efek antidiare EEDK pada mencit Swiss Webster jantan. Penelitian menggunakan desain penelitian eksperimental laboratorik, menggunakan metode proteksi terhadap diare oleh oleum ricini. Hewan coba mencit 25 ekor yang dibagi acak menjadi 5 kelompok perlakuan. Kelompok I, II, III, IV, dan V berturut-turut diberi EEDK 200 mg/kgBB, 400 mg/kgBB, 800 mg/kgBB, Carboxy Metyl Cellulose 1% sebagai kontrol dan Loperamid 0,52 mg/kgBB sebagai pembanding. Data yang diukur adalah frekuensi defekasi dan konsistensi feses dihitung setiap 30 menit selama 4 jam, dilanjutkan dengan interval 1 jam selama 2 jam. Frekuensi defekasi dan konsistensi feses menggunakan analisis dengan Uji Kruskal-wallis H kemudian dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney U. Hasil frekuensi defekasi kelompok II, dan III menunjukkan perbedaan yang bermakna (p < 0,05) terhadap kontrol. Kontrol dengan pembanding memiliki perbedaan yang sangat bermakna (p < 0,01). Konsistensi feses semua kelompok tidak menunjukkan pebedaan bermakna terhadap kontrol (p > 0,05). Simpulan Penelitian adalah EEDK berefek antidiare dengan menurunkan frekuensi defekasi pada dosis 400mg/kgBB dan dosis 800mg/kgBB, tetapi tidak memperbaiki konsistensi pada semua dosis.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: antidiare, ekstrak etanol daun katuk, metode proteksi diare, oleum ricini.
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Faculty of Medicine > 10 School of Medicine
Depositing User: Perpustakaan Maranatha
Date Deposited: 02 Nov 2022 04:20
Last Modified: 02 Nov 2022 04:20
URI: http://repository.maranatha.edu/id/eprint/31071

Actions (login required)

View Item View Item