Efek Ekstrak Buah Merah terhadap Kadar Bilirubin Tikus Galur Wistar yang Diinduksi CC14

Setiawan, Andre and Ratnawati, Hana (2013) Efek Ekstrak Buah Merah terhadap Kadar Bilirubin Tikus Galur Wistar yang Diinduksi CC14. In: Pertemuan Ilmiah Nasional Ahli Anatomi Indonesia, 24-26 Oktober 2013, Bandung.

[img]
Preview
Text
7. Prosiding Nasional_PAAI 2013.pdf

Download (1118Kb) | Preview

Abstract

Hepar merupakan organ dengan salah satu fungsinya adalah detoksifikasi berbagai bahan yang dicerna oleh usus termasuk obat-obatan dan bahan toksis lainnya. Gangguan pada sel hepar, akan mengakibatkan ikterus yang disebabkan oleh penimbunan bilirubin yang berlebihan dalam serum. Obat-obatan untuk pengobatan penyakit pada parenkim hepar bersifat simptomatik dan suportif, yaitu untuk menghilangkan keluhan dan membantu pulihnya kelainan klinis dan kelainan laboratorium. Tanaman obat asli Indonesia yang berasal dari Papua yaitu buah merah mengandung antioksidan yaitu betakaroten dan tokoferol yang tinggi, sehingga dapat mencegah kerusakan sel-sel yang mengalami nekrosis. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai efek ekstrak buah merah sebagai hepatoprotektor untuk memperbaiki kerusakan parenkim hepar dengan parameter penurunan kadar bilirubin pada tikus yang diinduksi CCl4. Penelitian bersifat prospektif eksperimental, memakai Rancangan Acak Lengkap (RAL), dan bersifat komparatif. Hewan coba dibagi secara acak dalam 6 kelompok perlakuan (n=4). Kelompok I dan II diberi 1 ml CMC 1%, kelompok III diberi sediaan berisi lecithin 28 mg/kgBB/hari, kelompok IV, V, dan VI masing-masing diberi ekstrak buah merah dosis 0,5 ml, 1 ml, dan 2 ml. Setelah 8 hari perlakuan, kelompok II, III, IV, V, dan VI diinduksi CCl4 1,5 ml/kgBB kemudian setelah 36 jam dilakukan pemeriksaan kadar bilirubin serum. Data yang dihitung dianalisis dengan ANAVA satu arah dan dilanjutkan dengan uji homogenous subset Duncan dengan α=0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar bilirubin pada kelompok yang diberi ekstrak buah merah dosis 0,5 ml dan 1 ml adalah 0,13 IU/L dan 0,11 IU/L tidak berbeda bermakna dengan kontrol negatif dengan kadar bilirubin 0,09 IU/L (p=0,03) yaitu tikus yang tidak diinduksi CCl4. Kesimpulan penelitian ini yaitu ekstrak buah merah dengan dosis 0,5 mL dan 1 mL bersifat hepatoprotektor dengan menurunkan kadar bilirubin darah tikus yang diinduksi CCl4

Item Type: Conference or Workshop Item (Paper)
Uncontrolled Keywords: bilirubin, ekstrak buah merah, CCl4
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Depositing User: Perpustakaan Maranatha
Date Deposited: 22 Mar 2022 03:30
Last Modified: 22 Mar 2022 03:30
URI: http://repository.maranatha.edu/id/eprint/30166

Actions (login required)

View Item View Item