Sofyan, Christie (1523020) (2019) Analisis Resiko Kerja Dengan Memperhatikan Repetitive Task Dan Postur Kerja Menggunakan Metode Art & Reba Pada Operator Departemen Weaving (Studi Kasus Di Pt X). Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.
|
Text
1523020_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version Download (96Kb) | Preview |
|
Text
1523020_Appendices.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (455Kb) |
||
|
Text
1523020_Chapter1.pdf - Accepted Version Download (129Kb) | Preview |
|
Text
1523020_Chapter2.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (863Kb) |
||
Text
1523020_Chapter3.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (681Kb) |
||
Text
1523020_Chapter4.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (1241Kb) |
||
Text
1523020_Chapter5.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (6Mb) |
||
Text
1523020_Chapter6.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (2100Kb) |
||
|
Text
1523020_Conclusion.pdf - Accepted Version Download (113Kb) | Preview |
|
|
Text
1523020_Cover.pdf - Accepted Version Download (197Kb) | Preview |
|
|
Text
1523020_References.pdf - Accepted Version Download (108Kb) | Preview |
Abstract
PT X memiliki beberapa masalah yang terjadi di departemen weaving. Departemen weaving terdiri dari 6 mesin, yaitu mesin Pirn Winder (PW), Two For One (TFO), Vacuum Heat Setting (VHS), Jumbo, Water Jet Loom (WJL), dan Warping dengan dua operator disetiap mesinnya. Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilakukan, masalah tersebut antara lain adalah operator bekerja dengan beban pekerjaan yang cukup besar dengan repetisi yang cukup tinggi serta postur kerja yang kurang baik. Hal tersebut menyebabkan operator mengeluhkan mengenai mudahnya merasa stres dan sakit di beberapa bagian tubuh. Hal ini dibuktikan dengan penelitian pendahuluan yang dilakukan menggunakan metode QEC kepada 10 operator dengan hasil empat operator berada di level 4 dengan persentase >70% dan enam operator lainnya berada di level 3 dengan persentase 51-70%. Fasilitas fisik yang ada di departemen weaving belum ergonomis dan belum mendukung pekerjaan yang dilakukan oleh operator. Sehingga, penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi dan menganalisis beban kerja dan frekuensi pekerjaan, postur tubuh operator, fasilitas fisik yang digunakan saat ini, dan memberikan usulan-usulan untuk memperbaiki masalah-masalah yang ada di departemen weaving. Metode analisis yang digunakan adalah metode Assesment Repetitive Task (ART). Metode ini digunakan untuk menilai resiko kerja yang membutuhkan gerakan berulang pada tubuh bagian atas. Setelah mengetahui hasil dari analisis menggunakan skor ART, peneliti melakukan analisis lebih lanjut menggunakan metode Rapid Entire Body Assesment (REBA) untuk menganalisis postur terhadap pekerjaan yang memiliki risiko gangguan musculoskeletal. Hasil yang didapatkan dari analisis menggunakan metode ART adalah lima operator dari mesin TFO, PW, dan jumbo berada di exposure level high dengan skor sekitar 24-28, dan lima operator lain dari mesin TFO, WJL, dan warping berada di di exposure level medium dengan skor 20. Dilakukan analisis lanjutan menggunakan metode REBA, dimana pada metode ini menggunakan beberapa skenario (aktivitas) dari pekerjaan operator yang kemudian didapatkan hasil bahwa dua skenario berada di action level 4 dengan skor 11 yaitu pada skenario WJL 2 mesin, dan operator warping 2 mesin bagian bawah, kemudian 15 skenario berada di action level 3 dengan skor 8-10, dan empat skenario berada di action level 2 dengan skor 4-7. Usulan yang diberikan untuk memperbaiki masalah tersebut adalah usulan perbaikan waktu kerja dan istirahat menggunakan metode Recovery Period. Kemudian usulan untuk memperbaiki repetitive task, beban, atau postur tubuh, peneliti memberikan rancangan fasilitas fisik yang ergonomis seperti grip machine untuk mesin PW & TFO, alat prmasuk benang untuk mesin WJL, troli bobin jumbo untuk mesin jumbo, human lifter untuk mesin warping, dan kursi ber-roda untuk mesin warping bagian bawah. Kemudian peneliti melakukan analisis perbaikan untuk melakukan pembuktian bahwa usulan yang diberikan dapat mengurangi risiko kerja. Skor ART perbaikan berkurang menjadi exposure level low & medium dengan skor 7-15. Dan hasil perbaikan REBA berkurang dengan exposure score 3-9 dan berada di action level 1-3
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | T Technology > T Technology (General) |
Divisions: | Faculty of Engineering > 23 Industrial Engineering Department |
Depositing User: | Perpustakaan Maranatha |
Date Deposited: | 01 Mar 2022 04:34 |
Last Modified: | 01 Mar 2022 04:34 |
URI: | http://repository.maranatha.edu/id/eprint/30092 |
Actions (login required)
View Item |