Yudhoro, Astomo(1610104) (2019) Efek Larvisida Ekstrak Etanol Daun Gandarusa (Justicia Gendarussa Burm. F.) Terhadap Larva Nyamuk Culex Sp. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.
|
Text
1610110_Abstract_TOC.PDF - Accepted Version Download (286Kb) | Preview |
|
Text
1610110_Appendices.PDF - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (1068Kb) |
||
|
Text
1610110_Chapter1.PDF - Accepted Version Download (50Kb) | Preview |
|
Text
1610110_Chapter2.PDF - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (170Kb) |
||
Text
1610110_Chapter3.PDF - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (147Kb) |
||
Text
1610110_Chapter4.PDF - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (127Kb) |
||
|
Text
1610110_Conclusion.PDF - Accepted Version Download (27Kb) | Preview |
|
|
Text
1610110_Cover.PDF - Accepted Version Download (135Kb) | Preview |
|
|
Text
1610110_References.PDF - Accepted Version Download (99Kb) | Preview |
Abstract
Filariasis atau yang dikenal Penyakit Kaki Gajah adalah penyakit yang disebabkan oleh cacing filaria yang menyerang saluran dan kelenjar getah bening. Penyakit ini menular melalui perantaraan vektor nyamuk, salah satunya Culex sp. . Selain itu nyamuk Culex sp. berperan juga sebagai vektor penyakit arbovirus. Pencegahan filariasis dapat dilakukan dengan pengendalian vektor. Pengendalian vektor filariasis dapat menggunakan larvisida alami contohnya ekstrak etanol daun gandarusa. Penelitian ini bertujuan untuk mengentahui efek larvisida ekstrak etanol daun gandarusa (EEDG) dan perbandingan efek EEDG dengan temephos sebagai larvisida Culex sp. . Desain penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik. Subjek Penelitian 700 ekor larva Culex sp. Instar III, terbagi menjadi 7 kelompok yaitu EEDG I, EEDG II, EEDG III, EEDG IV, EEDG V, Kontrol negatif (akuades), dan kontrol Pembanding (Temephos). Data yang dihitung adalah jumlah larva mati dalam 48 jam setelah pemberian EEDG dalam berbagai konsentrasi. Analisi data menggunakan Uji Kruskal-Wallis dilanjutkan dengan Uji Mann-Whitney dengan α= 0,05. Hasil penelitian menunjukkan persentase larva yang mati dari EEDG I, EEDG II, EEDG III, EEDG IV memiliki hasil berbeda bermakna terhadap kontrol negatif (p<0,05), sedangkan EEDG V berbeda sangat bermakna terhadap kontrol negatif (p≤0,01). Bila dibandingkan dengan Temepphos 1 ppm, EEDG V memiliki efek tidak bermakna (p>0,05). Simpulan penelitian adalah ekstrak etanol daun gandarusa memiliki efek larvisida dan EEDG V memiliki efek setara dengan temephos 1 ppm sebagai larvisida Culex sp.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | daun gandarusa, ekstrak etanol, Culex sp., larvisida |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Faculty of Medicine > 10 School of Medicine |
Depositing User: | Perpustakaan Maranatha |
Date Deposited: | 18 Nov 2021 03:22 |
Last Modified: | 18 Nov 2021 03:22 |
URI: | http://repository.maranatha.edu/id/eprint/28138 |
Actions (login required)
View Item |