Anugrah, Budi (1610005) (2019) Efek Larvisida Ekstrak Air Daun Gandarusa (Justica Gendarussa Burm.F.) Terhadap Larva Culex sp. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.
|
Text
1610005_Abstract_TOC.PDF - Accepted Version Download (534Kb) | Preview |
|
Text
1610005_Appendices.PDF - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (1250Kb) |
||
|
Text
1610005_Chapter1.PDF - Accepted Version Download (43Kb) | Preview |
|
Text
1610005_Chapter2.PDF - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (579Kb) |
||
Text
1610005_Chapter3.PDF - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (240Kb) |
||
Text
1610005_Chapter4.PDF - Published Version Restricted to Registered users only Download (132Kb) |
||
|
Slideshow
1610005_Conclusion.PDF - Accepted Version Download (116Kb) | Preview |
|
|
Text
1610005_Cover.PDF - Accepted Version Download (161Kb) | Preview |
|
|
Text
1610005_References.PDF - Accepted Version Download (202Kb) | Preview |
Abstract
Filariasis limfatik merupakan masalah kesehatan masyarakat dunia yang dapat menular dengan perantaraan nyamuk Culex sp. sebagai vektor utama. Pencegahan Filariasis dapat dilakukan dengan penggunaan ekstrak air sebagai larvisida alami, contohnya daun gandarusa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek larvisida ekstrak air daun gandarusa (EADG) dan perbandingan efek EADG dengan Temephos sebagai larvisida terhadap Culex sp. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik. Subjek penelitian adalah 700 ekor larva Culex sp. yang terbagi menjadi 7 kelompok yaitu EADG I (500 ppm), EADG II (1000 ppm), EADG III (2000 ppm), EADG IV (4000 ppm), EADG V (8000 ppm), Kontrol Negatif (Aquades), dan Kontrol Pembanding (Temephos). Data yang dihitung adalah jumlah larva mati dalam 48 jam setelah pemberian EADG. Analisis data menggunakan uji Kruskal- Wallis dilanjutkan uji Mann-Whitney dengan α= 0,05. Hasil penelitian menunjukkan persentase jumlah larva yang mati dari EADG I (36%), EADG II (64%), EADG III (84%), EADG IV(94%) memiliki hasil berbeda bermakna terhadap kontrol negatif dengan nilai p<0,013 (p<0,05) . Sedangkan EADG V (100%) berbeda sangat bermakna terhadap kontrol negatif dengan nilai p<0,008 (p≤0,01). EADG V dibandingkan dengan Temephos 1 ppm, dengan nilai p=1.000 (p>0,05). Simpulan penelitian adalah EADG berefek larvisida dan EADG V berefek setara Temephos 1ppm sebagai larvisida Culex sp.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | ekstrak air daun gandarusa, larvisida, Culex sp. |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Faculty of Medicine > 10 School of Medicine |
Depositing User: | Perpustakaan Maranatha |
Date Deposited: | 17 Nov 2021 06:53 |
Last Modified: | 17 Nov 2021 06:53 |
URI: | http://repository.maranatha.edu/id/eprint/28089 |
Actions (login required)
View Item |