Pengembangan Peta Bencana Longsoran Pada Rencana Waduk Manikin Di Nusa Tenggara Timur

Hikmat, ( 9021020 ) (2003) Pengembangan Peta Bencana Longsoran Pada Rencana Waduk Manikin Di Nusa Tenggara Timur. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.

[img]
Preview
Text
9021020_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version

Download (275Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
9021020_Appendices.pdf - Accepted Version

Download (417Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
9021020_Chapter1.pdf - Accepted Version

Download (72Kb) | Preview
[img] Text
9021020_Chapter2.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (271Kb)
[img] Text
9021020_Chapter3.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (99Kb)
[img] Text
9021020_Chapter4.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (179Kb)
[img]
Preview
Text
9021020_Conclusion.pdf - Accepted Version

Download (75Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
9021020_Cover.pdf

Download (146Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
9021020_References.pdf - Accepted Version

Download (84Kb) | Preview

Abstract

Pergerakan tanah, atau umumnya disebut sebagai longsoran, dapat menjadi kendala dan ancaman yang serius bagi kehidupan manusia karena sifat-sifatnya yang tidak mudah untuk ditebak dan ditentukan. Pada penulisan Tugas Akhir ini akan dibahas salah satu cara mengantisipasi bahaya longsoran, yaitu dengan membuat peta bencana longsoran sehingga dapat diketahui daerah-daerah yang rawan terhadap longsoran. Ruang lingkup penelitian dibatasi pada pengembangan peta bencana longsoran pada rencana pembangunan waduk Manikin di Nusa Tenggara Timur sedangkan metode analisa yang digunakan adalah analisa menggunakan grafik stabilitas metode Infinite Slope dengan dan perhitungan percepatan gempa kritis. Berdasarkan hasil analisa parameter tanah yang didapat dari Puslitbang Air dengan kondisi kemiringan tanah sebesar 5° sampai 30° dan kondisi muka air tanah dari tanpa air tanah sampai kondisi jenuh (MAT = 4 meter) maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Pada tanah jenis alluvial menggunakan kuat geser residual didapatkan nilai FK sebesar 0.4148 sampai dengan 5.8239 dan nilai percepatan gempa kritis ak dari 0 sampai dengan 0.4204. 2. Pada tanah jenis kolluvial menggunakan kuat geser residual didapatkan nilai FK sebesar 0.5136 sampai dengan 3.9051 dan nilai percepatan gempa kritis ak dari 0 sampai dengan 0.2532. 3. Pada tanah jenis Noelle menggunakan kuat geser normal didapatkan nilai FK sebesar 1.3709 sampai dengan 8.8786 dan nilai percepatan gempa kritis ak dari 0 sampai dengan 0.6866. 4. Pada tanah jenis Bobonaro menggunakan kuat geser residual didapatkan nilai FK sebesar 0.9494 sampai dengan 3.9115 dan nilai percepatan gempa kritis ak dari 0 sampai dengan 0.2537

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Depositing User: Perpustakaan Maranatha
Date Deposited: 05 Mar 2013 08:01
Last Modified: 14 Dec 2017 04:06
URI: http://repository.maranatha.edu/id/eprint/2745

Actions (login required)

View Item View Item