Setiawan, Muhammad Eko (1521018) (2019) Desain Struktur Atas Jembatan Cable Stayed Bentang 470 Meter. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.
|
Text
1521018_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version Download (247Kb) | Preview |
|
Text
1521018_Appendices.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (293Kb) |
||
|
Text
1521018_Chapter1.pdf - Accepted Version Download (247Kb) | Preview |
|
Text
1521018_Chapter2.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (1036Kb) |
||
Text
1521018_Chapter3.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (1724Kb) |
||
Text
1521018_Chapter4.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (915Kb) |
||
|
Text
1521018_Conclusion.pdf - Accepted Version Download (82Kb) | Preview |
|
|
Text
1521018_Cover.pdf - Accepted Version Download (197Kb) | Preview |
|
|
Text
1521018_References.pdf - Accepted Version Download (137Kb) | Preview |
Abstract
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, mencakup sekitar 17.000 pulau, Indonesia teletak di 6 derajat LU (Lintang Utara) – 11 derajat LS (Lintang Selatan) dan 95 derajat BT (Bujur Timur) – 141 derajat BT (Bujur Timur). Kontur wilayah Indonesia yang bervariasi, terdiri atas gunung, lembah, dan banyak sungai yang membagi satu wilayah dari yang lain. Ini berarti sarana transportasi darat membutuhkan jembatan untuk menghubungkan satu jalan ke jalan lain. Jembatan Kartanegara di Tenggarong, Kutai Kartanegara, adalah jembatan kedua yang melintasi Sungai Mahakam, setelah Jembatan Mahakam I di Kota Samarinda. Kedua jembatan tersebut berlokasi di Kalimantan Timur. Jembatan ini adalah bagian dari jalur poros pusat Kalimantan, yang menghubungkan kota Samarinda dan Tenggarong. Bentang jembatan utama adalah 270m dan merupakan jembatan gantung terpanjang ketiga di Indonesia, setelah Jembatan Mamberamo (235m) di Papua dan Jembatan Barito (240m) di Kalimantan Selatan. Pada tanggal 26 November 2011, Jembatan Kutai Kartanegara mengalami keruntuhan pada saat masa pemeliharaan, oleh karena itu, jembatan ini hanya berfungsi sepuluh tahun setelah masa konstruksi, kegagalan jembatan menewaskan sedikitnya 20 orang dan melukai 40 orang. Tugas Akhir ini yang berjudul "Desain Struktur Atas Jembatan Cable-Stayed Bentang 470 meter" akan merancang struktur atas jembatan yang terdiri atas pylon dan kabel dengan mempertimbangkan beban gempa menggunakan analisis dinamik (respon spektrum) dan metode statik ekuivalen. Gaya gempa yang dihasilkan dari metode statik ekuivalen lebih besar dibandingkan dengan analisis dinamik (respon spektrum), namun demikian, pengaruh beban gempa tidak perlu dipertimbangkan karena zona intensitas gempa di Kalimantan Timur adalah zona 1. Dengan demikian, desain didasarkan pada beban gravitasi. Hasil desain didapat pylon yang digunakan adalah pylon prismatis dengan tinggi 95meter dan dimensi penampang 6,15×6,15m2, rasio tulangan longitudinal pylon sebesar 1%, torsi dan geser yang terjadi pada pylon tidak menimbulkan pengaruh yang signifikan, dan kabel yang digunakan adalah kabel standar ASTM ditinjau dari rasio tegangan yang terjadi.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kata kunci: kabel stay, respon spektrum, metode statik ekuivalen, Kutai Kartanegara |
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions: | Faculty of Engineering > 21 Civil Engineering Department |
Depositing User: | Perpustakaan Maranatha |
Date Deposited: | 14 Mar 2019 08:28 |
Last Modified: | 14 Mar 2019 08:28 |
URI: | http://repository.maranatha.edu/id/eprint/25980 |
Actions (login required)
View Item |