Nainggolan, Indah Valentina (1423097) (2018) Usulan Pengendalian Persediaan Obat Menggunakan Metode Joint Economic Lot Size Untuk Meminimasi Biaya Persediaan (studi kasus di PT. X). Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.
|
Text
1423097_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version Download (260Kb) | Preview |
|
Text
1423097_Appendices.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (736Kb) |
||
|
Text
1423097_Chapter1.pdf - Accepted Version Download (224Kb) | Preview |
|
Text
1423097_Chapter2.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (562Kb) |
||
Text
1423097_Chapter3.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (555Kb) |
||
Text
1423097_Chapter4.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (152Kb) |
||
Text
1423097_Chapter5.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (890Kb) |
||
|
Text
1423097_Conclusion.pdf - Accepted Version Download (119Kb) | Preview |
|
|
Text
1423097_Cover.pdf - Accepted Version Download (243Kb) | Preview |
|
|
Text
1423097_References.pdf - Accepted Version Download (117Kb) | Preview |
Abstract
PT X merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang industri farmasi. Produk yang dihasilkan sebanyak 128 produk jenis obat tablet dan kaplet, dan sebanyak 22 produk jenis obat kapsul. Namun, obat yang diproduksi setiap hari adalah produk A, N, dan S. PT X bekerja sama dengan satu distributor yang merupakan anak perusahaan dari PT X, yaitu PT Y yang memasarkan produk ke retailer-retailer. Berdasarkan pengamatan dan wawancara, perusahaan sering mengalami kelebihan persediaan untuk jenis obat tablet dan kaplet yaitu produk A, N, dan S, sehingga ketiga obat tersebut menumpuk di gudang obat jadi. Selain itu, terkadang juga terjadi kekurangan persediaan pada ketiga obat tersebut, sehingga perusahaan harus memenuhi kekurangan permintaan distributor pada periode yang akan datang. Hal ini akan mengakibatkan biaya set up, simpan, transportasi, backorder perusahaan dan biaya pesan, simpan, backorder distributor besar. Perusahaan dan distributor menerapkan kebijakan pengendalian persediaan masing-masing, sehingga terdapat perbedaan jumlah lot produksi perusahaan dan jumlah lot pemesanan distributor. Saat ini perusahaan memproduksi obat A sebanyak 1.160 box, N sebanyak 860 box, dan S sebanyak 660 box setiap bulan. Sementara itu, distributor melakukan pemesanan seminggu sekali dengan jumlah yang berbeda-beda sesuai dengan permintaan dari retailer. Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis memberikan usulan metode Joint Economic Lot Size (JELS) yang dapat mengintegrasikan jumlah lot pada kedua eselon. Langkah pertama pengolahan data yaitu menguji kenormalan data permintaan periode Januari 2017-Desember 2017 dengan bantuan program SPSS. Setelah itu, menghitung nilai CV untuk mengetahui pola data permintaan dan kemudian dilakukan peramalan dengan bantuan program WinQSB. Berdasarkan hasil peramalan, kemudian dipilih metode peramalan yang memiliki nilai error terkecil yang dapat dilihat dari hasil MAD. Selanjutnya, dilakukan identifikasi biaya-biaya pada masing-masing eselon. Langkah berikutnya yaitu melakukan perhitungan pengendalian persediaan saat ini pada masing-masing eselon dan kemudian perhitungan menggunakan metode pengendalian persediaan usulan JELS. Model JELS yang digunakan mengacu pada penelitian Setiawan (2017) yang melakukan penyesuaian dengan menggunakan model EPQ backorder dari Cardenas dan Barron (2010) dan model periodik P(E,t) dari Ben Daya dan Hariga (2004). Namun, pada penelitian ini terdapat perbedaan yaitu produk yang diteliti ada tiga produk dan perusahaan yang menanggung biaya transportasi untuk pengiriman dari perusahaan ke distributor. Hasil perhitungan menunjukkan total biaya pengendalian persediaan saat ini yaitu sebesar Rp897.135/bulan untuk produk A, Rp787.130/bulan untuk produk N, dan Rp645.513/bulan untuk produk S. Sementara itu, total biaya pengendalian persediaan metode usulan yaitu sebesar Rp532.100/bulan untuk produk A, Rp414.679/bulan untuk produk N, dan Rp314.356/bulan untuk produk S. Dengan demikian, penghematan total biaya keseluruhan sebesar 40,69%/bulan untuk produk A, 47,32%/bulan untuk produk N, dan sebesar 51,30%/bulan untuk produk S.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TS Manufactures |
Divisions: | Faculty of Engineering > 23 Industrial Engineering Department |
Depositing User: | Perpustakaan Maranatha |
Date Deposited: | 22 Feb 2019 03:03 |
Last Modified: | 22 Feb 2019 03:03 |
URI: | http://repository.maranatha.edu/id/eprint/25686 |
Actions (login required)
View Item |