Potensi Herbal Antibakteri Cuka Sari Apel terhadap Enterococcus faecalis sebagai Bahan Irigasi Saluran Akar

Djuanda, Rudy and Helmika, Varin Aulia and Christabella, Fiona and Pranata, Natallia and Sugiaman, Vinna K. (2019) Potensi Herbal Antibakteri Cuka Sari Apel terhadap Enterococcus faecalis sebagai Bahan Irigasi Saluran Akar. SONDE (Sound of Dentistry), 4 (2). pp. 24-40. ISSN 2685-1822

[img]
Preview
Text
7. Potensi Herbal Antibakteri Cuka Sari Apel terhadap Enterococcus faecalis sebagai Bahan Irigasi Saluran Akar.pdf - Published Version

Download (751Kb) | Preview

Abstract

Irigasi saluran akar merupakan tahapan penting dalam menunjang keberhasilan perawatan saluran akar.Mikroorganisme paling resisten dan sering ditemukan pada kasus setelah dilakukan perawatan saluran akar adalah Enterococcus faecalis, dengan prevalensi berkisar 24-77%. Chlorhexidine digluconate dengan konsentrasi 2% digunakan untuk larutan irigasi saluran akar yang efektif, namun tidak memiliki kemampuan untuk melarutkan jaringan nekrotik. Cuka sari apel memiliki kandungan asam organik yaitu asam asetat dapat yang dapat bertindak sebagai antimikroba yang dapat menyebabkan hilangnya integritas sel. Penelitian ini menguji pengaruh antibakteri, daya hambat, kadar hambat minimum, dan kadar bunuh minimum sediaan cuka sari apel terhadap bakteri Enterococcus faecalis dengan Chlorhexidine digluconate 2% sebagai kelompok kontrol terhadap pertumbuhan Enterococcus faecalis. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu dasar pengembangan cuka sari apel sebagai bahan irigasi saluran akar dan dapat mengetahui aktivitas daya hambat optimum dari sediaan cuka sari apel terhadap bakteri Enterococcus faecalis secara in vitro. Desain penelitian ini bersifat eksperimental labotratorik secara in vitro menggunakan metode difusi cakram (Tes Kirby-Bauer) dengan pengamatan zona hambat. Data yang diukur adalah diameter zona hambat dari pertumbuhan bakteri Enterococcus faecalis dengan menggunakan jangka sorong dalam satuan milimeter (mm). Kadar bunuh bakteri pada penelitian ini diadaptasi dari metode yang dikembangkan oleh CLSI (Clinical Laboratory Standart Institute, 2014) dengan modifikasi. Diameter zona hambat cuka apel meningkat seiring dengan peningkatan konsentrasi, bahkan pada konsentrasi minimal 25% dapat membunuh bakteri Enterococcus faecalis Potensi antibakteri cuka apel setara dengan Chlorhexidine digluconate 2%.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Cuka apel, Enterococcus faecalis, antibakteri, irigasi saluran akar, KHM, KBM.
Subjects: R Medicine > RK Dentistry
Depositing User: Perpustakaan Maranatha
Date Deposited: 07 Mar 2020 13:15
Last Modified: 07 Mar 2020 13:15
URI: http://repository.maranatha.edu/id/eprint/2408

Actions (login required)

View Item View Item