Usulan Perbaikan Tata Letak Fasilitas Gudang Bahan Baku Menggunakan Metode Class-Based Storage Location Policy di Divisi Kendaraan Khusus PT Pindad Bandung

Tambunan, Harry Putratama (1323070) (2017) Usulan Perbaikan Tata Letak Fasilitas Gudang Bahan Baku Menggunakan Metode Class-Based Storage Location Policy di Divisi Kendaraan Khusus PT Pindad Bandung. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.

[img] Text
1323070_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version

Download (151Kb)
[img] Text
1323070_Appendices.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (219Kb)
[img] Text
1323070_Chapter1.pdf - Accepted Version

Download (129Kb)
[img] Text
1323070_Chapter2.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (421Kb)
[img] Text
1323070_Chapter3.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (162Kb)
[img] Text
1323070_Chapter4.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (826Kb)
[img] Text
1323070_Chapter5.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (0b)
[img] Text
1323070_Conclusion.pdf - Accepted Version

Download (0b)
[img] Text
1323070_Cover.pdf - Accepted Version

Download (0b)
[img] Text
1323070_References.pdf - Accepted Version

Download (0b)

Abstract

Perusahaan PT PINDAD merupakan perusahaan industri dan manufaktur yang bergerak dalam pembuatan produk militer komersial di Indonesia. Salah satu produk yang dibuat oleh perusahaan ini adalah kendaraan militer yang perusahaan disebut dengan divisi Kendaraan Khusus (KK). Untuk dapat memproduksi produk dengan optimal perusahaan perlu memiliki aliran bahan baku dari gudang ke lantai produksi yang optimal, dimana hal tersebut dilihat dari alat material handling yang digunakan, karyawan yang bekerja di dalam gudang, dan tata letak bahan baku dalam gudang. Gudang bahan baku divisi KK di PT PINDAD belum mencapai ketiga faktor tersebut dengan maksimal, terlihat dari cara pengangkutan beberapa bahan baku yang masih menggunakan sepenuhnya tenaga karyawan gudang maksudnya, masih menggunakan tangan kosong untuk mengangkut beberapa bahan baku, lalu pada gudang KK, bahan baku diletakkan secara acak sehingga ada beberapa bahan baku yang menghalangi jalur Alat Material Handling (AMH) dan menyulitkan AMH untuk mengangkut bahan baku untuk dikirim ke lantai produksi. Hal lainnya yaitu adanya kesulitan karyawan pada saat mencari bahan baku dan ada beberapa bahan baku dengan jenis yang sama tidak dikelompokkan pada satu lokasi yang sama. Dari beberapa hal-hal tersebut maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode class-based storage dan pengusulan penggunaan AMH hand trolley yang dapat menciptakan gudang bahan baku yang optimal. Dalam metode yang digunakan dalam penelitian ini, bahan baku dengan jenis yang sama akan diletakkan dan dikelompokkan dalam satu lokasi yang sama berdasarkan kelas yang ditentukan dan dalam kasus ini jenis produk yang diproduksi yaitu jenis ANOA dan KOMODO, dimana ANOA merupakan kelas 1 dan KOMODO menjadi kelas 2. Untuk menentukan tata letak tiap bahan baku, faktor yang diperlukan dalam pengolahannya yaitu Cost (C) yang akan diperoleh dari perhitungan biaya tiap AMH yang digunakan dalam gudang bahan baku, dimana faktor biayanya antara lain biaya depresiasi, biaya bahan bakar, gaji karyawan, dan biaya perawatan AMH, lalu Throughput (T) yang diperoleh dari jumlah kedatangan bahan baku dibagi dengan kapasitas angkut dari tiap AMH, dimana untuk menentukan kapasitas angkut dilihat dari seberapa besar kapastisas berat maksimal (by weight) dan kapasitas maksimal volumenya (by volume) dan yang terakhir Space Requirement (S) yang diperoleh dari jumlah maksimum bahan baku yang terdapat dalam gudang bahan baku. Setelah ketiga faktor tersebut diperoleh, maka selanjutnya dilakukan penentuan ranking tiap jenis alat penyimpanan dan bahan baku serta penentuan lokasi dari tiap jenis bahan baku di dalam gudang. Setelah dilakukan penelitian dan pengolahan data yang ada, diperoleh tata letak yang lebih baik karena bahan baku di dalam gudang dikelompokkan berdasarkan jenis produk yang sama dan diletakan pada lokasi yang sama atau berdekatan satu sama lain, sehingga memudahkan dalam pencarian dan pengangkutan bahan baku oleh AMH yang mengangkutnya serta tidak ada bahan baku yang menutupi jalur AMH. Lalu dari hasil usulan penulis didapatkan pengurangan total jarak yang ditempuh oleh AMH sebanyak 35%, lalu adanya pengurangan total frekuensi aliran bahan baku sebesar 41% karena usulan penggunaan AMH baru yaitu hand trolley yang membuat kapasitas angkut barang bertambah besar, dan juga adanya penghematan biaya operasional dalam gudang sebanyak 42% yaitu sebesar Rp 2.968.404,55 dalam setahun, dimana dari penghematan ini dapat menutupi biaya investasi dan re-layout gudang pada tahun pertama.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: T Technology > TS Manufactures
Divisions: Faculty of Engineering > 23 Industrial Engineering Department
Depositing User: Perpustakaan Maranatha
Date Deposited: 15 Sep 2017 02:18
Last Modified: 15 Sep 2017 02:18
URI: http://repository.maranatha.edu/id/eprint/23129

Actions (login required)

View Item View Item