Usulan Pengendalian Persediaan Raw Material Untuk Komponen Eurocopter Dengan Memperhitungkan Lifetime di PT. Dirgantara Indonesia (Persero)

Rahman, Raafi Fathur (1323072) (2017) Usulan Pengendalian Persediaan Raw Material Untuk Komponen Eurocopter Dengan Memperhitungkan Lifetime di PT. Dirgantara Indonesia (Persero). Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.

[img]
Preview
Text
1323072_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version

Download (418Kb) | Preview
[img] Text
1323072_Appendices.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (1027Kb)
[img]
Preview
Text
1323072_Chapter1.pdf - Accepted Version

Download (227Kb) | Preview
[img] Text
1323072_Chapter2.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (596Kb)
[img] Text
1323072_Chapter3.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (342Kb)
[img] Text
1323072_Chapter4.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (437Kb)
[img] Text
1323072_Chapter5.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (771Kb)
[img]
Preview
Text
1323072_Conclusion.pdf - Accepted Version

Download (215Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
1323072_Cover.pdf - Accepted Version

Download (263Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
1323072_References.pdf - Accepted Version

Download (300Kb) | Preview

Abstract

PT Dirgantara Indonesia merupakan salah satu perusahaan dirgantara di Asia Tenggara yang memproduksi pesawat, komponen-komponen pesawat dan komponen-komponen Helikopter. Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan langsung, penulis mengetahui permasalahan yang dihadapi perusahaan saat ini, yaitu menyangkut pengendalian persediaan raw material untuk proses produksi komponen pesawat Eurocopter Superpuma. Permasalahan yang dihadapi adalah menumpuknya raw material non metal yang tersimpan di gudang, padahal raw material non metal tersebut memiliki lifetime tertentu, dimana lifetime bervariasi dari 6 bulan hingga 2 tahun. Penumpukan raw material di gudang berdampak pada tingginya biaya simpan yang timbul akibat terjadinya proses deteriorasi (penurunan tingkat kualitas) selama lifetime pada raw material. Penumpukan raw material yang terjadi diakibatkan metode pengendalian persediaan yang diterapkan, yaitu menyerupai metode EOQ single item, namun kuantitas pemesanan & reorder point yang ditetapkan oleh bagian PPIC cukup besar untuk tiap jenis raw material non metal yang diteliti serta belum mempertimbangkan proses deteriorasi raw material. Oleh karena itu, penulis mengusulkan metode perencanaan pengendalian persediaan yang sebaiknya diterapkan oleh perusahaan. Penulis mengusulkan metode pengendalian persediaan menggunakan model Economic Order Quantity Non Linear Holding Cost (Weiss, 1982), karena metode tersebut memiliki karakteristik yang sama dengan kondisi perusahaan seperti, demand bersifat deterministik untuk masing-masing raw material, harga raw material tetap dan tidak bergantung dengan jumlah pemesanan, raw material memiliki lifetime dan mengalami deteriorasi, barang yang dipesan datang serentak, dan lain-lain. Langkah awal yang dilakukan dalam pengolahan data dalam penelitian ini adalah perhitungan biaya pesan dan biaya simpan. Setelah itu dilakukan perhitungan untuk mencari parameter non linear holding cost, kuantitas pemesanan (usulan), waktu antar pemesanan (usulan), frekuensi pemesanan (usulan), dan ROP (usulan). Selanjutnya dilakukan perhitungan besar dari setiap elemen biaya pengendalian persediaan dan total biaya pengendalian persediaan dengan metode usulan. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa biaya pesan, biaya simpan, dan total biaya pengendalian persediaan berturutturut untuk metode usulan sebesar, ϵ 25479.98, ϵ 23477.31, dan ϵ 48957.29. Setelah itu, penulis melakukan pengolahan data untuk kebijakan pengendalian persediaan yang diterapkan perusahaan, karena data perusahaan telah didapat sebelumnya, maka dapat langsung dilakukan perhitungan besar dari setiap elemen biaya pengendalian persediaan dan total biaya pengendalian persediaan dengan kebijakan perusahaan. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa biaya pesan, biaya simpan, dan total biaya pengendalian persediaan berturutturut dari kebijakan perusahaan sebesar, ϵ 10046.95, ϵ 77080.58, dan ϵ 87127.53. Biaya yang dihasilkan metode usulan lebih kecil dibandingkan dengan metode perusahaan. Oleh karena itu metode usulan dipilih sebagai metode yang dapat diterapkan di perusahaan. Manfaat yang dapat diperoleh perusahaan bila menerapkan metode pengendalian persediaan usulan adalah diperolehnya penghematan biaya pengendalian persediaan sebesar ϵ 38170.24 atau 44% dari total biaya pengendalian persediaan metode perusahaan. Penghematan tersebut diperoleh dari penurunan biaya simpan sebesar ϵ 53603.27, walaupun terjadi peningkatan biaya pesan sebesar ϵ 15433.03. Dengan demikian metode usulan sebaiknya diterapkan oleh perusahaan.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: T Technology > TS Manufactures
Divisions: Faculty of Engineering > 23 Industrial Engineering Department
Depositing User: Perpustakaan Maranatha
Date Deposited: 06 Sep 2017 07:00
Last Modified: 06 Sep 2017 07:00
URI: http://repository.maranatha.edu/id/eprint/23055

Actions (login required)

View Item View Item