Analisis dan Usulan Lingkungan Fisik, Tata Letak Fasilitas Fisik untuk Kesehatan dan Keselamatan Kerja Ditinjau dari Segi Ergonomi (Studi Kasus di PT. KWM)

Fathurochman, Tri Rizqi (1323119) (2017) Analisis dan Usulan Lingkungan Fisik, Tata Letak Fasilitas Fisik untuk Kesehatan dan Keselamatan Kerja Ditinjau dari Segi Ergonomi (Studi Kasus di PT. KWM). Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.

[img]
Preview
Text
1323119_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version

Download (669Kb) | Preview
[img] Text
1323119_Appendices.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (5Mb)
[img]
Preview
Text
1323119_Chapter1.pdf - Accepted Version

Download (246Kb) | Preview
[img] Text
1323119_Chapter2.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (1035Kb)
[img] Text
1323119_Chapter3.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (288Kb)
[img] Text
1323119_Chapter4.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (1657Kb)
[img] Text
1323119_Chapter5.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (1786Kb)
[img] Text
1323119_Chapter6.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (1385Kb)
[img]
Preview
Text
1323119_Conclusion.pdf - Accepted Version

Download (227Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
1323119_Cover.pdf - Accepted Version

Download (238Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
1323119_References.pdf - Accepted Version

Download (319Kb) | Preview

Abstract

PT KWM adalah perusahaan yang bergerak di industri manufaktur aksesoris garmen yang terbuat dari timah dan menerima pesanan pewarnaan metal. Berdasarkan hasil pengamatan, permasalahan yang paling menonjol adalah kondisi lingkungan fisik pabrik yang panas dan bising. Lingkungan yang panas dapat menyebabkan heat stress bagi operator salah satu contohnya adalah heat Exhaustion seperti gejala pusing atau sakit kepala, penggunaan dan penyimpanan bahan berbahaya dan beracun yang tidak tertata dan tidak rapih, kondisi tata letak fasilitas fisik yang tidak tertata dengan baik karena belum diterapkannya konsep 5S, dan belum diterapkannya sistem pencegahan dan penanggulangan K3 dan banyak ditemukan resiko kecelakaan kerja. Oleh sebab itu, peneliti melakukan penelitian dengan tujuan untuk memperbaiki kondisi lingkungan fisik sehingga lebih baik, nyaman, dan mendukung kerja operator, tersedianya fasilitas fisik yang dapat mempermudah operator dalam mencari dan menggunakan B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya), penataan stasiun kerja agar mendukung penerapan konsep 5S di lingkungan kerja, tersedianya fasilitas fisik yang dapat mempermudah operator dalam melakukan pewarnaan dengan metode gantung, dan tersedianya sistem pencegahan dan penanggulangan K3. Berdasarkan permasalahan yang ada, peneliti melakukan pengumpulan data seperti: sejarah, visi dan misi, struktur organisasi, jam kerja perusahaan, layout pabrik, lingkungan kerja, lingkungan fisik kerja yaitu pencahayaan, kebisingan, temperatur dengan alat WBGT Delta OHM HD 32.2 dan kelembaban, B3 yang digunakan, kondisi tempat penyimpanan B3, kondisi tempat pencelupan, data K3, data kecepatan denyut jantung, dan data antropometri. Selanjutnya dilakukan analisis kondisi lingkungan fisik kerja seperti: pencahayaan, kebisingan, temperatur WBGT (Wet Bulb Globe Temperature) yang terdiri dari dry bulb (suhu kering), wet bulb (suhu basah), globe bulb (suhu bola), kelembaban dengan menggunakan psychrometric chart menurut AIRAH, sirkulasi, dan bau – bauan, analisis kecepatan denyut jantung, analisis penggunaan B3, analisis kondisi tempat penyimpanan B3 dan tempat pencelupan aktual dibandingkan dengan dimensi antropometri, analisis tata letak lingkungan kerja aktual menggunakan konsep 5S dengan metode 5 W + 1 H, analisis pembuangan limbah B3, dan analisis kesehatan dan keselamatan kerja menggunakan 9 point investigation dan fishbone diagram. Hasil dari analisis memperlihatkan kondisi lingkungan fisik pabrik panas, bising, gelap, sirkulasi udara kurang baik, dan bau B3 yang sangat menyengat sehingga operator yang baru bekerja diperusahaan tersebut dapat mengalami mimisan, kondisi tempat penyimpanan B3 yang tidak tertata rapi, banyak sampah, dan ukurannya belum memenuhi data antropometri. Kondisi tata letak di pabrik yang tidak tertata rapi, banyak sampah, masih banyaknya barang yang tidak berada ditempat yang seharusnya, kondisi tempat pencelupan yang ukurannya belum memenuhi data antropometri, dan aspek K3 yang belum diperhatikan oleh perusahaan. Berdasarkan hasil analisis, peneliti memberikan beberapa usulan. Diantaranya pemasangan 16 buah lampu 2x36 watt dan 16 buah lampu 250 watt untuk menerangi pabrik, penggunaan ear plug untuk mengurangi kebisingan, penggunaan evaporative cooling dan exhaust fan untuk mengurangi panas dengan perhitungan penurunan panas menurut ASHRAE, usulan rak penyimpanan B3 yang ditata secara teratur berdasarkan jenis dan bentuk kemasan B3, usulan strategi pengecatan lantai dan garis lantai sehingga barang dapat berada di tempat yang seharusnya, usulan tempat pencelupan dengan pemberian label dan saluran pembuangan sehingga mempermudah operator dalam membuang B3 dan mengenali B3 yang berada di wadah tersebut, usulan SOP untuk penggunaan dan pembuangan B3, usulan label B3, usulan safety sign, usulan penghalang mesin casting, usulan SOP penggunaan tabung gas, usulan penyediaan APAR, usulan kotak P3K, usulan penggunaan APD sebagai upaya peningkatan K3, dan usulan jalur evakuasi.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: T Technology > TS Manufactures
Divisions: Faculty of Engineering > 23 Industrial Engineering Department
Depositing User: Perpustakaan Maranatha
Date Deposited: 06 Sep 2017 06:24
Last Modified: 06 Sep 2017 06:24
URI: http://repository.maranatha.edu/id/eprint/23049

Actions (login required)

View Item View Item