Efek Infusa Kulit Batang Angsana (Pterocarpus indicus Willd) Sebagai Antidiare Pada Mencit Galur Swiss Webster Jantan

Ginting, Intan Merdekadini ( 0610175 ) (2009) Efek Infusa Kulit Batang Angsana (Pterocarpus indicus Willd) Sebagai Antidiare Pada Mencit Galur Swiss Webster Jantan. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.

[img]
Preview
Text
0610175_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version

Download (242Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
0610175_Appendices.pdf - Accepted Version

Download (486Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
0610175_Chapter1.pdf - Accepted Version

Download (35Kb) | Preview
[img] Text
0610175_Chapter2.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (318Kb)
[img] Text
0610175_Chapter3.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (52Kb)
[img] Text
0610175_Chapter4.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (123Kb)
[img] Text
0610175_Conclusion.pdf - Accepted Version

Download (80Kb)
[img]
Preview
Text
0610175_Cover.pdf

Download (81Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
0610175_References.pdf - Accepted Version

Download (88Kb) | Preview

Abstract

Diare merupakan salah satu penyakit endemis yang tingkat morbiditas dan mortalitasnya masih tinggi. Penderita diare terutama yang berada di daerah biasanya mengobati diri sendiri menggunakan bahan alami, seperti rebusan kulit batang angsana. Tujuan penelitian untuk mengetahui efek antidiare dari Infusa Kulit Batang Angsana (IKBA). Desain penelitian prospektif eksperimental sungguhan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) bersifat komparatif. Penelitian menggunakan metode proteksi terhadap diare oleh oleum ricini. Hewan coba yang digunakan 25 ekor mencit yang dialokasikan secara acak menjadi 5 kelompok, yaitu kelompok I, II, dan III berturut-turut diberi IKBA dosis 1,4g/kgBB, 2,8g/kgBB, dan 5,6g/kgBB, kelompok IV dan V masing-masing sebagai kontrol (CMC 1%) dan pembanding (loperamid). Data yang diukur adalah berat feses (mg), frekuensi defekasi, dan konsistensi feses. Analisis data untuk berat feses dan frekuensi defekasi dengan ANOVA satu arah, dilanjutkan dengan uji Duncan, sedangkan konsistensi feses dengan uji Kruskal-Wallis (α= 0,05). Hasil penelitian berat feses - frekuensi defekasi kelompok I, II, dan III berturut-turut 91.20 mg-.66, 83.80 mg-.56, dan 69.20-.36 mg berbeda bermakna dengan kelompok IV 139.00 mg-1.16 (p<0,05), sedangkan konsistensi feses tidak memperlihatkan perbaikan. Kesimpulan IKBA berefek antidiare dengan menurunkan berat feses dan mengurangi frekuensi defekasi, tetapi tidak memperbaiki konsistensi feses mencit.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Antidiare, Oleum racini, Kulit Batang Angsana
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Depositing User: Perpustakaan Maranatha
Date Deposited: 07 Nov 2012 08:51
Last Modified: 12 Oct 2017 03:26
URI: http://repository.maranatha.edu/id/eprint/2177

Actions (login required)

View Item View Item