Gigy, Agustin J. Jawa ( 0610006 ) (2009) Efek Antelmintik Infusa Biji Pepaya (Carica papaya L.) Terhadap Ascaris suum Secara In Vitro. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.
|
Text
0610006_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version Download (195Kb) | Preview |
|
|
Text
0610006_Appendices.pdf - Accepted Version Download (225Kb) | Preview |
|
|
Text
0610006_Chapter1.pdf - Accepted Version Download (57Kb) | Preview |
|
Text
0610006_Chapter2.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (400Kb) |
||
Text
0610006_Chapter3.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (45Kb) |
||
Text
0610006_Chapter4.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (104Kb) |
||
Text
0610006_Conclusion.pdf - Accepted Version Download (8Kb) |
||
|
Text
0610006_Cover.pdf Download (65Kb) | Preview |
|
Text
0610006_References.pdf - Accepted Version Download (35Kb) |
Abstract
Indonesia merupakan negara tropis yang rentan terkena penyakit infeksi cacing Ascaris lumbricoides juga Ascaris suum, yang merupakan parasit nematoda usus babi tetapi dapat menginfeksi manusia terutama anak-anak. Pengobatan ascariasis dengan obat sintetis relatif memiliki efek samping yang lebih banyak, sehingga dicari alternatif dengan obat tradisional, salah satunya menggunakan biji pepaya (Caricae semen). Tujuan penelitian untuk mengetahui efek antelmintik infusa biji pepaya (IBP) terhadap Ascaris suum secara in vitro. Desain penelitian prospektif eksperimental sungguhan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang bersifat komparatif. Penelitian menggunakan Ascaris suum betina sebanyak 750 ekor, yang dialokasikan ke dalam 5 kelompok (n = 5) yaitu kelompok I, II, dan III masing-masing diberi IBP 10%, 15% dan 20%, kelompok IV dan V diberi NaCl 0,9% dan Pirantel pamoat 20%. Data yang diukur adalah jumlah cacing paralisis dan mati, sedangkan yang dianalisis adalah persentase jumlah cacing paralisis dan mati, menggunakan ANAVA dilanjutkan uji Tukey HSD dengan α = 0,05. Hasil penelitian, jumlah cacing paralisis dan mati pada kelompok I (57,33%), II (70,00%) dan III (74,00%) bila dibandingkan dengan kelompok IV (0%), perbedaannya sangat signifikan (p<0,01), yang potensinya lebih lemah dari pembanding (100,00%) (p<0,05). Kesimpulan, infusa biji pepaya dosis 10%, 15%, dan 20% efektif sebagai antelmintik tehadap Ascaris suum.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Biji Pepaya (carica papaya L.),Antelmintik, Ascaris suum |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Depositing User: | Perpustakaan Maranatha |
Date Deposited: | 18 Oct 2012 08:43 |
Last Modified: | 10 Oct 2017 02:57 |
URI: | http://repository.maranatha.edu/id/eprint/2026 |
Actions (login required)
View Item |