Emmanuel, ( 0510123 ) (2009) Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Angsana (Pterocarpus indicus Willd.) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Mencit Jantan Galur Swiss Webster Yang Diinduksi Aloksan dan Perbandingannya Dengan Jamu "D". Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.
Text
0510123_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version Download (43Kb) |
||
Text
0510123_Appendices.pdf - Accepted Version Download (75Kb) |
||
Text
0510123_Chapter1.pdf - Accepted Version Download (24Kb) |
||
Text
0510123_Chapter2.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (440Kb) |
||
Text
0510123_Chapter3.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (25Kb) |
||
Text
0510123_Chapter4.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (41Kb) |
||
|
Text
0510123_Conclusion.pdf - Accepted Version Download (12Kb) | Preview |
|
Text
0510123_Cover.pdf Download (0b) |
||
|
Text
0510123_References.pdf - Accepted Version Download (16Kb) | Preview |
Abstract
Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang berdampak serius terhadap kesehatan, kualitas dan harapan hidup. Angsana merupakan salah satu tanaman yang dipercaya berkhasiat dapat mengobati DM. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek Ekstrak Etanol Daun Angsana (EEDA) terhadap penurunan kadar glukosa darah (KGD) mencit yang diinduksi aloksan dan potensinya dibandingkan terhadap Jamu “D”. Penelitian bersifat prospektif eksperimental laboratorium sungguhan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) komparatif pada mencit jantan galur Swiss Webster dengan uji diabetes aloksan. Dua puluh lima ekor mencit dibagi secara acak dalam 5 kelompok (n=5). Semua kelompok mendapat perlakuan selama 7 hari, yaitu : EEDA dosis 1,95 dan 3,9 mg/kgBB mencit, kontrol (CMC 1 %), Glibenklamid dosis 0,65 mg/kgBB mencit sebagai pembanding, Jamu “D” 19,5 mg/kgBB mencit, kemudian diperiksa KGD puasanya. Data dianalisis secara statistik dengan ANAVA satu arah, dilanjutkan dengan uji beda rata-rata Tukey HSD (α = 0,05). Hasil persentase penurunan KGD setelah perlakuan EEDA dosis 1,95 mg/kgBB, EEDA dosis 3,9 mg/kgBB, CMC 1%, Glibenklamid 0,65 mg/kgBB, Jamu “D” 19,5 mg/kgBB berturut-turut 7,2%, 6,4%,-11,8%, 43,8%, dan 40,2%. Kelompok EEDA dosis 1,95 dan 3,9 mg/kgBB bila dibandingkan dengan kontrol, Glibenklamid, dan Jamu “D” tidak memperlihatkan perbedaan yang signifikan (p> 0.05), Kesimpulannya EEDA dosis 1,95 dan 3,9 mg/kgBB tidak dapat menurunkan KGD namun memiliki potensi setara dengan Jamu “D”.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | DM, Angsana, EEDA, KGD, Jamu "D" |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Depositing User: | Perpustakaan Maranatha |
Date Deposited: | 08 Oct 2012 08:46 |
Last Modified: | 06 Oct 2017 02:28 |
URI: | http://repository.maranatha.edu/id/eprint/1956 |
Actions (login required)
View Item |