Hutagalung, Ricky Bonatio (1210130) (2015) Pengaruh Ekstrak Kelopak Bunga Rosela (Hibiscus sabdariffa Linn) terhadap Gambaran Histopatologis Perlemakan Hati pada Tikus Wistar Jantan yang Diberi Pakan Tinggi Lemak. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.
|
Text
1210130_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version Download (62Kb) | Preview |
|
Text
1210130_Appendices.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (327Kb) |
||
|
Text
1210130_Chapter1.pdf - Accepted Version Download (156Kb) | Preview |
|
Text
1210130_Chapter2.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (321Kb) |
||
Text
1210130_Chapter3.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (407Kb) |
||
Text
1210130_Chapter4.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (996Kb) |
||
|
Text
1210130_Conclusion.pdf - Accepted Version Download (40Kb) | Preview |
|
|
Text
1210130_Cover.pdf Download (57Kb) | Preview |
|
|
Text
1210130_References.pdf - Accepted Version Download (144Kb) | Preview |
Abstract
Latar Belakang. Perlemakan hati terjadi akibat akumulasi asupan lemak yang berlebihan. Asupan lemak yang berlebihan menyebabkan pembentukan reactive oxygen species (ROS) yang akan menimbulkan peroksidasi lemak pada membran sel hepatosit, sehingga terjadi kerusakan struktur hepatosit berupa bengkak keruh, steatosis, inflamasi lobular, degenerasi balon, dan fibrosis. Rosela dengan kandungan tinggi antosianin mempunyai efek antioksidan yang diharapkan dapat melindungi hepatosit dari kerusakan yang diakibatkan oleh peroksidasi lemak. Tujuan Penelitian. Mengetahui pengaruh ekstrak kelopak bunga rosela terhadap histopatologi hati tikus Wistar jantan yang diberi pakan tinggi lemak. Metode Penelitian. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorium sungguhan dengan rancangan acak lengkap. Objek penelitian adalah 30 tikus Wistar jantan yang dibagi dalam 5 kelompok (n = 6). Kelompok kontrol negatif diberikan pakan standar dan kelompok kontrol pakan tinggi lemak (PTL) diberikan PTL dari hari ke-1 sampai hari ke-50. Kelompok perlakuan rosela 200 mg, rosela 400 mg, dan rosela 600 mg diberikan PTL dari hari ke-1 sampai hari ke-50, disertai pemberian ekstrak kelopak bunga rosela dari hari ke-22 sampai hari ke-50 sesuai dosis. Hasil pemeriksaan diuji menggunakan uji Kruskal-Wallis dengan α=0,05, dilanjutkan uji Mann Whitney dengan tingkat kepercayaan 95%.sx Hasil. Hasil penelitian menunjukkan penurunan skor bengkak keruh pada kelompok perlakuan rosela 200 mg (p = 0,041); penurunan skor steatosis pada kelompok rosela 200 mg (p = 0,015), rosela 400 mg (p = 0,02) dan rosela 600 mg (p = 0,02); sedangkan untuk skor degenerasi balon, inflamasi lobular, dan fibrosis tidak didapatkan penurunan. Simpulan. Ekstrak kelopak bunga rosela menurunkan skor bengkak keruh dan steatosis; tetapi tidak menurunkan skor degenerasi balon, inflamasi lobular, dan fibrosis.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | perlemakan hati, rosela, bengkak keruh, steatosis, inflamasi lobular, degenerasi balon, fibrosis |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Faculty of Medicine > 10 School of Medicine |
Depositing User: | Perpustakaan Maranatha |
Date Deposited: | 15 Jan 2016 03:34 |
Last Modified: | 14 Nov 2017 05:50 |
URI: | http://repository.maranatha.edu/id/eprint/18138 |
Actions (login required)
View Item |