Efek Ekstrak Daun Katuk (Sauropus androgynus (L.) Merr), Domperidon, dan Kombinasinya terhadap Ekspresi Gen Oksitosin pada Mencit Balb/c Menyusui

Widodo, Samuel (1210181) (2015) Efek Ekstrak Daun Katuk (Sauropus androgynus (L.) Merr), Domperidon, dan Kombinasinya terhadap Ekspresi Gen Oksitosin pada Mencit Balb/c Menyusui. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.

[img]
Preview
Text
1210181_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version

Download (812Kb) | Preview
[img] Text
1210181_Appendices.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (692Kb)
[img]
Preview
Text
1210181_Chapter1.pdf - Accepted Version

Download (299Kb) | Preview
[img] Text
1210181_Chapter2.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (808Kb)
[img] Text
1210181_Chapter3.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (696Kb)
[img] Text
1210181_Chapter4.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (623Kb)
[img]
Preview
Text
1210181_Cover.pdf

Download (195Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
1210181_Conclusion.pdf - Accepted Version

Download (130Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
1210181_References.pdf - Accepted Version

Download (366Kb) | Preview

Abstract

Latar Belakang ASI merupakan makanan utama bagi neonatal dan bayi sampai usia 6 bulan pertama kehidupan dan berfungsi sebagai pendukung pertumbuhan dan perkembangan bagi bayi usia 2 tahun. Sebuah survei di Indonesia menunjukkan bahwa 38% ibu menyusui kesulitan memproduksi ASI. Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa daun katuk dan domperidon dapat berperan sebagai galactogogue, akan tetapi penelitian mengenai kombinasi keduanya dalam meningkatkan ekspresi gen oksitosin belum dilakukan. Tujuan Menilai pengaruh ekstrak daun katuk, domperidon dan kombinasinya terhadap ekspresi gen oksitosin mencit menyusui. Metode Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) bersifat komparatif. Hewan coba yang digunakan adalah mencit galur Balb/c betina menyusui berumur 8 minggu yang dibagi menjadi 9 kelompok dengan masingmasing kelompok terdiri dari 4 ekor mencit. Kelompok KN (Kontrol Negatif) diberi aquadest, kelompok K1dan K2 (Katuk dosis I dan dosis II), kelompok D1 dan D2 (Domperidon dosis I dan dosis II), dan kelompok KD (Kombinasi Katuk – Domperidon) diberi kombinasi ekstrak daun katuk dosis I dan II dan domperidon dosis I dan II selama 12 hari. Data pengamatan dinilai dengan Reverse Transcriptase Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) yang dikerjakan dengan elektroforesis. Uji statistik dilakukan dengan metode Analisis Varian (ANAVA) satu arah dan dilanjutkan dengan uji beda rata-rata Tukey HSD (α = 0,05). Hasil Terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara KN dengan seluruh kelompok lainnya; K2 dengan K1, D1, D2, K1D1, K1D2, dan K2D1 (p = 0,000). Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara K2 dengan K2D2 (p > 0,05). Simpulan Pemberian ekstrak daun katuk (Sauropus androgynus (L.) Merr), domperidon, dan kombinasinya meningkatkan ekspresi gen oksitosin mencit menyusui.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Sauropus androgynus (L.) Merr, domperidon, oksitosin, mammae
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Faculty of Medicine > 10 School of Medicine
Depositing User: Perpustakaan Maranatha
Date Deposited: 26 Nov 2015 08:03
Last Modified: 14 Nov 2017 06:27
URI: http://repository.maranatha.edu/id/eprint/17563

Actions (login required)

View Item View Item