Peran Adult Attachment dan Trait Kepribadian terhadap Kualitas Pernikahan pada Pasangan Suami-Istri di Kota Bandung

Yuspendi, Yuspendi and Fun-Fun, Lie and Maria, Cindy (2014) Peran Adult Attachment dan Trait Kepribadian terhadap Kualitas Pernikahan pada Pasangan Suami-Istri di Kota Bandung. Project Report. Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha. (Unpublished)

[img]
Preview
Text
Peran Adult Attachment dan Trait Kepribadian terhadap Kualitas Pernikahan.pdf - Accepted Version

Download (714Kb) | Preview

Abstract

Penelitian mengenai “Peran Adult Attachment dan Trait Kepribadian Terhadap Kualitas Pernikahan Pada Pasangan Suami-Istri di Kota Bandung” bertujuan untuk meningkatkan kualitas pernikahan sehingga diharapkan dapat menurunkan tingkat perceraian dengan cara mengetahui sejauhmana kesesuaian dari peran adult attachment yang terdiri dari 2 pola yaitu secure-insecure attachment dengan trait kepribadian yang terdiri dari 3 trait yaitu neuroticism, agreeableness dan conscientiousness pada pasangan suami-istri ketika membina hubungan dengan pasangannya. Alat ukur yang akan dipakai untuk penelitian ini adalah Kualitas Pernikahan menggunakan Marital Satisfaction Scale (MSS) yang dimodifikasi dari Marital Satisfaction Inventory Synder’s (dalam Fower dan Olson, 1993). Attachment pasangan suami-istri menggunakan Experiences in Close Relationships (ECR) Inventory – Adult Attachment Questionnaire yang dikembangkan oleh Brennan, Clark dan Shaver (1998). Kepribadian menggunakan Big Five Inventory (BFI) yang disusun oleh John, Donahue, dan Kentle (1991 dalam Pervin dan John, 1999). Selanjutnya dilakukan uji coba alat ukur dengan menggunakan 50 pasangan suami-istri atau 10% dari total sampel penelitian keseluruhan. Teknik pengambilan responden dengan teknik cluster area sampling berdasarkan pembagian lima area di kota Bandung yaitu Kodya Bandung, Kecamatan Bandung Barat, Kecamatan Bandung Timur, Kecamatan Bandung Utara dan Kecamatan Bandung Selatan yang masing-masing area diwakili 100 pasangan suami-istri. Jadi total sampel sebanyak 500 pasangan suami-istri dengan kriteria sebagai berikut pasangan suami-istri yang berusia 18 sampai 45 tahun, perkawinan yang pertama dan perkawinan bersifat monogami. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-eksperimental yang bersifat expost-facto dengan mengumpulkan data dari pasangan suami-istri melalui wawancara maupun pemberian kuesioner kualitas pernikahan, attachment orang dewasa, trait kepribadian dan data demografis. Selanjutnya data akan diolah dengan menggunakan uji statistik MANOVA dan Paired-Samples T Test untuk membuktikan hipotesis penelitian ini. Berdasarkan hasil uji hipotesis diketahui adult attachment dan trait kepribadian berperan secara simultan dan signifikan terhadap kualitas pernikahan pada pasangan suami dan istri dimana ditemukan peran adult attachment dan trait kepribadian bila secara bersamaan akan memiliki nilai koefisien yang lebih besar dibandingkan berperan langsung dan berdiri sendiri terhadap kualitas pernikahan. Analisis sub jalur ditemukan baik pada suami maupun istri tampak adult attachment memiliki peran yang lebih besar dibandingkan ketiga trait kepribadian yaitu agreeableness, conscientiousness dan neuroticism terhadap kualitas pernikahan. Trait agreeableness memiliki peran langsung dan signifikan terhadap kualitas pernikahan pada pasangan suami-istri, sedangkan trait conscientiousness memiliki peran langsung dan signifikan terhadap kualitas pernikahan hanya pada suami tetapi tidak pada istri. Trait neuroticism berdasarkan hasil penelitian sebelumnya merupakan trait kepribadian yang paling konsisten dalam memprediksi kualitas pernikahan, tetapi pada penelitian ini ditemukan trait neuroticism tidak memiliki peran langsung dan signifikan terhadap kualitas pernikahan baik pada pasangan suami dan istri. Adanya kesesuaian peran adult attachment terhadap kualitas pernikahan pada pasangan suami-istri, demikian pula ada kesesuaian trait agreeableness dan conscientiousness terhadap kualitas pernikahan pada pasangan suami-istri, sedangkan pada trait neuroticism tidak ditemukan adanya kesesuaian pada pasangan suami-istri. Saran praktis kepada masyarakat maupun institusi pemerintahan, terutama BKKBN perlunya pembentukan secure attachment dari orang tua terhadap anak di rumah karena akan terbawa hingga dewasa yang menentukan kualitas pernikahan di kemudian hari. Hal ini karena adult attachment memiliki peran yang cukup besar terhadap kualitas pernikahan pada pasangan suami-istri.

Item Type: Monograph (Project Report)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
Depositing User: Perpustakaan Maranatha
Date Deposited: 11 Nov 2015 04:02
Last Modified: 11 Nov 2015 04:02
URI: http://repository.maranatha.edu/id/eprint/16968

Actions (login required)

View Item View Item