Efektivitas Invitro Ampisilin, Kloramfenikol, dan Kombinasinya Terhadap Strptococcuc Pneumoniae

Shaw, Carolina ( 9810049 ) (2001) Efektivitas Invitro Ampisilin, Kloramfenikol, dan Kombinasinya Terhadap Strptococcuc Pneumoniae. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.

[img]
Preview
Text
9810049_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version

Download (124Kb) | Preview
[img] Text
9810049_Appendices.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (190Kb)
[img]
Preview
Text
9810049_Chapter1.pdf - Accepted Version

Download (104Kb) | Preview
[img] Text
9810049_Chapter2.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (453Kb)
[img] Text
9810049_Chapter3.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (221Kb)
[img] Text
9810049_Chapter4.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (198Kb)
[img]
Preview
Text
9810049_Conclusion.pdf - Accepted Version

Download (93Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
9810049_Cover.pdf

Download (103Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
9810049_References.pdf - Accepted Version

Download (99Kb) | Preview

Abstract

Di Indonesia morbiditas dan mortalitas balita akibat pneumonia pneumococcus sangat tinggi. Secara empirik, ampisilin dan kloramfenikol masih digunakan karena dianggap masih efektif dan harganya murah. Kedua antibiotik tersebut biasanya diberikan secara kombinasi karena dianggap lebih efektif dibandingkan pemberian secara tunggal. Kombinasi dari ampisilin dan kloramfenikol seharusnya bersifat antagonistik, karena ampisilin bersifat bakterisidal sedangkan kloramfenikol bakteriostatik. Akan tetapi untuk Streptococcus pneumoniae kloramfenikol bersifat bakterisidal, sehingga kombinasi tersebut diduga bersifat sinergistik. Oleh karena itu diperlukan penelitian untuk mengetahui efektivitas masing-masing antibiotik dan kombinasinya terhadap Pneumococcus. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan melakukan pemeriksaan terhadap sampel laboratorium mengenai efektivitas penggunaan ampisilin dan kloramfenikol secara in vitro dengan menggunakan metode Kirby Bauer. Diameter zone inhibisi yang terbentuk dibandingkan dengan tabel standar. Untuk kombinasinya digunakan metode yang serupa, dengan menggunakan dua pita yang disusun menyerupai huruf " T ". Hasil penelihan menujukan diameter zone inhibisi yang dibentuk ampisilin 22,88 mm dan kloramfenikol 13,25 mm. Kombinasi keduanya menunjukkan zone inhibisi yang meluas. Berdasarkan hasil tersebut, kombinasi ampisilin dan kloramfenikol terhadap Pneumococcus menunjukkan sifat sinergis dan penggunaan ampisilin, kloramfenikol secara tunggal tidaklah efektif.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Faculty of Medicine > 10 School of Medicine
Depositing User: Perpustakaan Maranatha
Date Deposited: 22 Oct 2015 06:56
Last Modified: 21 Aug 2017 05:51
URI: http://repository.maranatha.edu/id/eprint/16167

Actions (login required)

View Item View Item