Konsumsi Kedelai (Glycine Max) Untuk Memperlambat Osteoporosis Pada Wanita Menopause (Studi Pustaka)

Wisudiana, Riki Vita ( 0310043 ) (2007) Konsumsi Kedelai (Glycine Max) Untuk Memperlambat Osteoporosis Pada Wanita Menopause (Studi Pustaka). Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.

[img]
Preview
Text
0310043_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version

Download (299Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
0310043_Appendices.pdf - Accepted Version

Download (9Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
0310043_Chapter1.pdf - Accepted Version

Download (203Kb) | Preview
[img] Text
0310043_Chapter2.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (500Kb)
[img] Text
0310043_Chapter3.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (225Kb)
[img]
Preview
Text
0310043_Conclusion.pdf - Accepted Version

Download (191Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
0310043_Cover.pdf

Download (53Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
0310043_References.pdf - Accepted Version

Download (211Kb) | Preview

Abstract

Osteoporosis dapat terjadi pada pria maupun wanita, namun wanita mempunyai peluang untuk mengalaminya empat kali lebih besar daripada pria. Hal ini dikarenakan pada wanita, osteoporosis dipercepat dan diperparah dengan menurunnya hormon estrogen ketika berusia lanjut, yaitu pada masa menopause. Untuk mengatasi berbagai dampak akibat menopause, seperti osteoporosis yang merupakan akibat paling serius dari menopause, diperlukan estrogen pengganti yang disebut HRT (Hormone Replacement Therapy). Namun, kemudian ternyata pemberian hormon estrogen ini (khususnya sintetik/buatan) membawa konsekuensi lain yang cukup mencemaskan, yakni kanker endometrium dan payudara. Maka beberapa ahli mulai mencari bahan pengganti estrogen yang aman untuk mencegah laju osteoporosis. Salah satu bahan pangan yang saat ini menjadi pusat perhatian dalam adalah kedelai. Hal ini disebabkan pada kedelai terdapat senyawa alami mirip estrogen, yaitu yang disebut fitoestrogen. Fitoestrogen diduga mampu mencegah osteoporosis. Walaupun begitu, ada pula kelemahan fitoestrogen. Hal ini dikarenakan afinitas fitoestrogen terhadap reseptor estrogen sangat rendah bila dibandingkan estrogen, atau dapat dikatakan perlu jumlah yang sangat besar bagi fitoestrogen untuk memperoleh efek yang memadai seperti estrogen. Riset-riset tentang kedelai sebagai fitoestrogen masih terus berlanjut untuk lebih memantapkan keuntungannya dalam mencegah osteoporosis, khususnya pada wanita menopause. Walaupun khasiatnya sedikit atau kecil, penggunaan fitoestrogen yang bersumber pada makanan diyakini merupakan cara yang aman mempertahankan aktivitas hormon estrogen dalam tubuh wanita, sehingga dapat mengurangi risiko osteoporosis.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Osteoporosis, Menopause, Fitoestrogen
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Depositing User: Perpustakaan Maranatha
Date Deposited: 26 Jul 2012 09:35
Last Modified: 22 Sep 2017 03:02
URI: http://repository.maranatha.edu/id/eprint/1588

Actions (login required)

View Item View Item