Peran Trombosit Dalam Patogenesis Malaria Serebral (Studi Pustaka)

Melianti, Indria ( 0210153 ) (2006) Peran Trombosit Dalam Patogenesis Malaria Serebral (Studi Pustaka). Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.

[img] Text
0210153_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version

Download (673Kb)
[img] Text
0210153_Appendices.pdf - Accepted Version

Download (1818Kb)
[img] Text
0210153_Chapter1.pdf - Accepted Version

Download (254Kb)
[img] Text
0210153_Chapter2.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (2985Kb)
[img] Text
0210153_Chapter3.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (228Kb)
[img] Text
0210153_Conclusion.pdf - Accepted Version

Download (91Kb)
[img]
Preview
Text
0210153_Cover.pdf

Download (198Kb) | Preview
[img] Text
0210153_References.pdf - Accepted Version

Download (229Kb)

Abstract

Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa darah yang hidup obligat intraseluler Plasmodium. Malaria dapat menyebabkan beberapa komplikasi. Salah satu komplikasi malaria berat adalah malaria serebral. Malaria serebral sering menyebabkan koma bahkan kematian. Plasmodium falciparum paling sering menyebabkan kematian dibandingkan spesies Plasmodium lainnya. Patogenesis malaria serebral dipengaruhi banyak faktor, salah satunya adalah trombosit. Trombosit yang secara fisiologis berperan dalam hemostasis dan mekanisme pembekuan darah akan berubah menjadi patogen pada sel endotel otak. Hal ini memperparah terjadinya malaria serebral. Patogenesis malaria serebral dimulai dengan penempelan dan invasi Plasmodium falciparum pada sel:sel darah merah. Kemudian sel darah merah yang terinfeksi akan bersirkulasi mengikuti peredaran darah dan menempel pada sel endotel otak. Selain itu, trombosit yang ikut dalam sirkulasi juga akan menempel pada sel endotel sesuai dengan mekanisme ligand-receptor. Trombosit akan menempel, menginvasi dan bersekuestrasi dalam microvascular otak. Hal ini menyebabkan terjadinya iskemia karena terjadi penyumbatan akibat sekuestrasi tersebut. Akibat fatal lainnya adanya perdarahan yang dapat terjadi karena sitolisis dari sel endotel otak. Sekuestrasi juga dapat mengurangi aliran darah ke otak. Hal ini dapat menyebabkan kekacauan, kelesuan dan koma yang berkepanjangan. Respon imun akan terganggu karena sel darah yang terinfeksi akan menimbulkan terjadinya ketidakseimbangan respon imun. Sehingga respon imun akan diproduksi secara berlebihan. Peran trombosit dalam patogenesis malaria serebral merupakan proses komplek yang terdiri dari proses penempelan, invasi, hingga terjadi sekuestrasi oleh trombosit di microvasculatory di otak. Masih banyak hal yang belum diketahui dengan jelas dalam peran trombosit dalam patogenesis malaria serebral, seperti respon tubuh terhadap P. falciparum misalnya peningkatan dari sel limfosit T helper 1 yang lebih meningkat dibanding dengan sel T helper 2, mekanisme dan peran pasti dari knobs. Oleh karena itu diperlukan penelitian:penelitian lebih lanjut untuk lebih memahami mekanisme patogenesisnya. Pengetahuan tentang peran trombosit dalam patogenesis malaria serebral diharapkan dapat memberikan pandangan baru untuk mendesain vaksin yang lebih efektif dan strategi baru dalam pengobatan malaria, sehingga malaria tidak sampai berlanjut menjadi malaria serebral.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Depositing User: Perpustakaan Maranatha
Date Deposited: 12 Jul 2012 09:29
Last Modified: 19 Sep 2017 05:24
URI: http://repository.maranatha.edu/id/eprint/1531

Actions (login required)

View Item View Item