Aktivitas Antimikroba Teh Hijau (Camelia Sinensis (L) Kuntze Var. Assamica) Terhadap Staphylococcus Aureus, Streptococcus Viridans, Corynebacterium Diphtheriae, Candida Albicans Secara In Vitro

Kurniawati, Eva ( 0210137 ) (2006) Aktivitas Antimikroba Teh Hijau (Camelia Sinensis (L) Kuntze Var. Assamica) Terhadap Staphylococcus Aureus, Streptococcus Viridans, Corynebacterium Diphtheriae, Candida Albicans Secara In Vitro. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.

[img] Text
0210137_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version

Download (137Kb)
[img] Text
0210137_Appendices.pdf - Accepted Version

Download (1672Kb)
[img] Text
0210137_Chapter1.pdf - Accepted Version

Download (345Kb)
[img] Text
0210137_Chapter2.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (3136Kb)
[img] Text
0210137_Chapter3.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (436Kb)
[img] Text
0210137_Chapter4.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (402Kb)
[img] Text
0210137_Conclusion.pdf - Accepted Version

Download (114Kb)
[img]
Preview
Text
0210137_Cover.pdf

Download (356Kb) | Preview
[img] Text
0210137_References.pdf - Accepted Version

Download (93Kb)

Abstract

Teh merupakan minuman populer yang antara lain mengandung senyawa catechin terutama EGCG yang berefek antimikroba. Mikroflora oral meliputi, Staphylococcus, Streptococcus, Corynebacterium, Candida, dan lainnya. Mikroflora oral sering menyebabkan penyakit rongga mulut terutama di banyak negara berkembang, penyakit ini menempati peringkat keempat untuk kategori biaya perawatan termahal. Untuk mengatasi masalah tersebut, seyogyanya diperlukan usaha untuk mencari, apakah antimikroba yang terkandung dalam teh hijau dapat berperan menjaga kesehatan rongga mulut. Terhadap Staphylococcus aureus, Streptococcus viridans, Corynebacterium diphtheriae, dan Candida albicans dibuat suspensinya hingga mencapai 25% transmitan, kemudian ditanam pada plat agar dengan metode spread plate. Pengujian aktivitas antimikroba dilakukan dengan menggunakan metode difusi cakram, masing-masing cakram direndam dalam infusa teh hijau merk “X” yang dipekatkan dengan konsentrasi 12,5%, 25%, 50%, dan 100%. Pengukuran zona inhibisi dilakukan setelah inkubasi selama 18-24 jam pada suhu 37ºC. Data dianalisa dengan membandingkannya dengan kontrol positif dan tabel sensitivitas antibiotik. Tampak adanya aktivitas antimikroba pada infusa teh hijau merk "X" dengan terbentuknya zona inhibisi. Diameter zona meningkat seiring dengan peningkatan konsentrasi teh, kecuali pada Candida albicans didapatkan hasil negatif pada semua konsentrasi dan Corynebacterium diphtheriae didapatkan hasil negatif pada konsentrasi 12,5% dan 25%. Zona inhibisi yang terbentuk lebih kecil dibandingkan dengan zona yang terbentuk pada kontrol positif. Dapat disimpulkan bahwa teh hijau memiliki aktivitas antimikroba yang berefek terhadap bakteri, tetapi tidak pada jamur. Perlu dilakukan penelitian lanjutan terhadap aktivitas antimikroba berbagai macam teh dan penggunaan mikroba uji yang berasal dari isolasi rongga mulut manusia sehingga dapat ditemukan jenis teh yang paling berkhasiat sebagai antimikroba khususnya dalam rongga mulut.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Antimikroba, Teh Hijau, Catechin.
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Depositing User: Perpustakaan Maranatha
Date Deposited: 10 Jul 2012 09:09
Last Modified: 19 Sep 2017 05:04
URI: http://repository.maranatha.edu/id/eprint/1507

Actions (login required)

View Item View Item