Uji Validitas Hasil Pengukuran Laju Endap Darah Metode Humased 20 Dibandingkan Dengan Metode Westergren Pada Penderita TBC

Sakti, Lam Henni Purnomo ( 0210105 ) (2006) Uji Validitas Hasil Pengukuran Laju Endap Darah Metode Humased 20 Dibandingkan Dengan Metode Westergren Pada Penderita TBC. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.

[img] Text
0210105_Absptact_TOC.pdf - Accepted Version

Download (601Kb)
[img] Text
0210105_Appendices.pdf - Accepted Version

Download (1026Kb)
[img]
Preview
Text
0210105_Chapter1.pdf - Accepted Version

Download (478Kb) | Preview
[img] Text
0210105_Chapter2.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (4Mb)
[img] Text
0210105_Chapter3.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (730Kb)
[img] Text
0210105_Chapter4.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (961Kb)
[img]
Preview
Text
0210105_Conclusion.pdf - Accepted Version

Download (91Kb) | Preview
[img] Text
0210105_Cover.pdf

Download (180Kb) | Preview
[img] Text
0210105_References.pdf - Accepted Version

Download (225Kb)

Abstract

Laju Endap Darah (LED) adalah pemeriksaan laboratorium yang sering diminta para klinisi untuk pemantauan perjalanan penyakit, misalnya pada penderita tuberkulosis. Pemeriksaan LED yang sering digunakan sampai saat ini adalah metode Westergren yang dibaca pada jam ke 1 dan 2. Sekarang telah diperkenalkan metode pengukuran baru yaitu metode Humased 20 dengan waktu pemeriksaan lebih singkat, yang dibaca setelah 12 menit. Tujuan penelitian ini adalah ingin menguji validitas metode Humased 20 terhadap metode standar Westergren. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen deskriptif analitik komparatif terhadap 50 orang penderita tuberkulosis sebagai kelompok uji dan 50 orang sehat sebagai kelompok kontrol. Bahan pemeriksaan yang digunakan adalah darah vena dengan antikoagulan Na>sitrat 3,8% yang diperiksa dengan metode Humased 20 dan Westergren. Hasil pemeriksaan dibaca setelah 1 dan 2 jam. Data dianalisis dengan uji t berpasangan yang dilanjutkan dengan uji F. Rerata hasil pengukuran LED yang dibaca pada 1 jam pertama kelompok kontrol dengan metode Humased 20 adalah 6,000 mm/jam ( SB=1,641) dan dengan metode Westergren adalah 6,160 mm/jam (SB=1,683), sedangkan pada penderita tuberkulosis rerata metode Humased 20 adalah 74,360 mm/jam (SB=28,503) dan rerata metode Westergren adalah 75,460 mm/jam (SB=29,519). Rerata hasil pengukuran setelah 2 jam pada kelompok kontrol dengan metode Humased 20 adalah 18,580 mm (SB=5,526) dan metode Westergren adalah 18,48 mm (SB=5,027), sedangkan pada penderita tuberkulosis rerata metode Humased 20 adalah 111,180 mm (SB=29,129) dan metode Westergren adalah 110,380 mm (SB=26,880). Berdasarkan analisis statistik didapatkan hasil pengukuran metode Humased 20 tidak berbeda bermakna dengan α=0,05. Kesimpulan: Hasil pemeriksaan metode Humased 20 dibandingkan dengan metode Westergren adalah valid.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: LED, Humased 20, Westergren.
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Depositing User: Perpustakaan Maranatha
Date Deposited: 05 Jul 2012 09:41
Last Modified: 15 Sep 2017 03:15
URI: http://repository.maranatha.edu/id/eprint/1489

Actions (login required)

View Item View Item