Purba, Paskah Hasudungan (0422097) (2011) Realisasi Optical Orthogonal Codes (OOC) Menggunakan Kode Prima 2 n. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.
Text
0422097_Abstract_TOC.pdf Download (93Kb) |
||
Text
0422097_Appendices.pdf Restricted to Repository staff only Download (81Kb) |
||
Text
0422097_Chapter1.pdf Download (13Kb) |
||
Text
0422097_Chapter2.pdf Restricted to Repository staff only Download (278Kb) |
||
Text
0422097_Chapter3.pdf Restricted to Repository staff only Download (63Kb) |
||
Text
0422097_Chapter4.pdf Restricted to Repository staff only Download (129Kb) |
||
Text
0422097_Conclusion.pdf Download (47Kb) |
||
Text
0422097_Cover.pdf Restricted to Repository staff only Download (61Kb) |
||
|
Text
0422097_References.pdf Download (93Kb) | Preview |
Abstract
Jaringan komunikasi masa depan diharapkan dapat mengintegrasikan layanan pita sempit (narrow band services) dan layanan pita lebar (broadband service) kepada pelanggan. Agar dapat memenuhi kebutuhan ini, maka diperlukan peningkatan throughput dan juga lebar pita (bandwidth) yang mendukung kedua layanan tadi. Jaringan konvensional yang menggunakan media dengan lebar pita terbatas seperti twisted wire pairs dan kabel koaksial tidak akan mampu mendukung kedua layanan tersebut sehingga diperlukan media lain seperti serat optik. Untuk mendukung kemampuan serat optik tersebut, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan. Selain sifat korelasi, struktur enkoder dan dekoder (konfigurasi pengkodean) adalah faktor penting lain yang harus dipertimbangkan dalam implementasi jaringan CDMA berbasis optik masa depan. Dalam Tugas Akhir ini, akan dipaparkan simulasi penggunaan Optical Orthogonal Code / OOC (kode optik ortogonal) menggunakan kode prima 2 n , dan pengujian penggunaan kode ini menggunakan perhitungan korelasi sendiri (auto-correlation) dan korelasi silang (cross-correlation). Dari hasil percobaan, akan didapatkan bahwa nilai fungsi autokorelasi menunjukkan banyaknya deretan bit satu ”1” dalam deretan bit data. Selain itu, pengujian pada fungsi korelasi silang menunjukkan bahwa nilai maksimum korelasi silang pada kode prima 2 n , sama dengan nilai korelasi maksimum pada kode prima itu sendiri.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kata kunci : OOC, CDMA, Kode Prima 2 . |
Subjects: | T Technology > TK Electrical engineering. Electronics Nuclear engineering |
Divisions: | Faculty of Engineering > 22 Electrical Engineering Department |
Depositing User: | Perpustakaan Maranatha |
Date Deposited: | 08 Feb 2012 04:37 |
Last Modified: | 08 Feb 2012 04:37 |
URI: | http://repository.maranatha.edu/id/eprint/144 |
Actions (login required)
View Item |