Peranan JOB ORDER COSTING dalam Penetapan Harga Jual pada PT."X"

Pamela, Maryana (0551095) (2009) Peranan JOB ORDER COSTING dalam Penetapan Harga Jual pada PT."X". Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.

[img]
Preview
Text
0551095_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version

Download (24Kb) | Preview
[img] Text
0551095_Appendices.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (19Kb)
[img]
Preview
Text
0551095_Chapter1.pdf - Accepted Version

Download (43Kb) | Preview
[img] Text
0551095_Chapter2.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (89Kb)
[img] Text
0551095_Chapter3.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (40Kb)
[img] Text
0551095_Chapter4.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (73Kb)
[img]
Preview
Text
0551095_Conclusion.pdf - Accepted Version

Download (18Kb) | Preview
[img] Text
0551095_Cover.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (41Kb)
[img]
Preview
Text
0551095_References.pdf - Accepted Version

Download (14Kb) | Preview

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan bagaimana perusahaan sudah menggunakan prosedur akumulasi biaya Job Order Costing dalam menghitung biaya produksinya, mengetahui cara penetapan harga jual produk, dan mengetahui prosedur akumulasi biaya Job Order Costing dalam penetapan harga jual. Penulis melakukan penelitian pada PT. “X” yang bergerak dalam bidang percetakan. PT. “X” melakukan produksi berdasarkan pesanan pelanggan, maka prosedur akumulasi biaya yang tepat menurut karakteriktik perusahaan adalah prosedur Job Order Costing. Dalam penelitian, metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitis. Teknik pengumpulan data dengan studi lapangan dan kepustakaan. Harga jual yang ditentukan perusahaan berasal dari komponen harga pokok produksi ditambah dengan biaya non produksi (biaya administrasi dan umum ditambah biaya pemasaran) ditambah mark up tertentu. Mark up ini dimaksudkan adalah laba usaha yang ingin perusahaan peroleh dari hasil penjualan. Harga jual untuk ketiga produk tersebut adalah Pesanan nomor C017: Rp 19.393.389,50, Pesanan nomor D013: Rp 39.779.630,00, dan Pesanan nomor B011: Rp 15.012.421,20. Setelah melakukan penelitian pada PT. “X”, penulis dapat mengambil kesimpulan perusahaan sudah tepat dalam mengklasifikasikan biayanya, namun perusahaan belum memasukkan biaya penyusutan mesin dan bangunan ke dalam perhitungan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi di akhir periode. Perusahaan sudah menerapkan Job Order Costing dalam menghitung biaya produksinya contohnya pesanan pelanggan dalam ketiga produk, yaitu brosur, kalender, dan dus di tahun 2008. Saran untuk perusahaan adalah tetap memasukkan biaya penyusutan mesin dan bangunan dalam perhitungan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi. Jika perusahaan tidak memasukkan biaya penyusutan mesin dan bangunan ke dalam perhitungan, maka perhitungan untuk biaya produksi ke pesanan menjadi kurang dibebankan walaupun seakan-akan dapat menekan harga jual, namun biaya produksi tidak menunjukkan besarnya usaha yang sesungguhnya dikeluarkan oleh perusahaan. Oleh karena itu, penulis menyarankan untuk tetap memasukkan biaya penyusutan mesin dan bangunan sehingga biaya produksi menunjukkan gambaran yang sebenarnya dari usaha perusahaan. Meskipun demikian dalam kondisi khusus perusahaan bisa mengabaikan 2 komponen tersebut, namun tidak dalam kondisi normal.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting
Divisions: Faculty of Economics > 51 Accounting Department
Depositing User: Perpustakaan Maranatha
Date Deposited: 19 Jun 2015 01:43
Last Modified: 18 Feb 2016 06:51
URI: http://repository.maranatha.edu/id/eprint/13317

Actions (login required)

View Item View Item