Putra, Marselinus Varian Dwi ( 1123045 ) (2015) Analisis dan Perancangan Fasilitas Fisik, Tata Letak Fasilitas Fisik dan Lingkungan Fisik Dari Segi Ergonomi Bagi Kaum Lansia (Studi Kasus Pada Gereja Santa Perawan Maria Sapta Kedukaan Pandu Bandung). Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.
|
Text
1123045_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version Download (255Kb) | Preview |
|
Text
1123045_Appendices.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (741Kb) |
||
|
Text
1123045_Chapter1.pdf - Accepted Version Download (175Kb) | Preview |
|
Text
1123045_Chapter2.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (568Kb) |
||
Text
1123045_Chapter3.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (325Kb) |
||
Text
1123045_Chapter4.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (1897Kb) |
||
Text
1123045_Chapter5.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (1177Kb) |
||
Text
1123045_Chapter6.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (1803Kb) |
||
|
Text
1123045_Conclusion.pdf - Accepted Version Download (192Kb) | Preview |
|
Text
1123045_Cover.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (243Kb) |
||
|
Text
1123045_References.pdf - Accepted Version Download (77Kb) | Preview |
Abstract
Kegiatan utama umat Katholik adalah misa. Dalam misa yang diselenggarakan, gereja memiliki tata cara ibadah dengan berbagai posisi seperti posisi berdiri dilakukan pada saat umat menyanyikan lagu, posisi duduk pada saat mendengarkan firman dan posisi berlutut pada saat berdoa. Gereja Santa Perawan Maria Sapta Kedukaan merupakan salah satu gereja yang berada di kota Bandung dan terletak di Jalan Pandu. Ada berbagai kursi yang digunakan, salah satunya kursi umat yang digunakan oleh kaum lansia (lanjut usia). Kursi lansia memiliki tempat khusus tersendiri. Akan tetapi, para kaum lansia sering mengeluh bahwa kursi yang digunakan tidak nyaman. Hal ini diketahui dari wawancara bahwa sering timbul nyeri dan pegal saat duduk, kaki menggantung, punggung terasa nyeri, jauhnya tempat berlutut, sering terasa kram dan jarak pandang yang terbatas. Selain masalah pada kursi, permasalahan lain adalah fasilitas fisik lainnya seperti akses masuk untuk para lansia (terutama pengguna kursi roda), tata letak tempat duduk dan jalur evakuasi bila terjadi suatu kejadian emergency. Posisi dan jenis huruf pada layar proyektor yang dirasa masih kurang nyaman untuk dibaca dan lingkungan fisik yang panas dan gelap juga merupakan masalah yang harus dianalisis. Tujuan penelitian adalah memperbaiki dan merancang fasilitas fisik, tata letak dan lingkungan fisik yang mengakomodasi kebutuhan lansia. Dalam perancangan fasilitas fisik pada penelitian ini, dimensi kursi lansia aktual dengan kursi umat diukur dengan menggunakan meteran. Kursi umat diukur sebagai pembanding untuk dilakukan perancangan. Pengumpulan data antropometri dilakukan dengan mengukur tubuh lansia yang akan digunakan untuk perhitungan antropometri lansia. Pengumpulan data dilakukan dengan mengukur dimensi fasilitas fisik, tata letak aktual, dan lingkungan fisik. Kemudian, diukur jarak pandang kursi lansia dengan proyektor. Pengumpulan data lingkungan fisik dilakukan dengan mengukur pencahayaan, suhu dan kelembaban aktual dengan menggunakan alat lux meter, WBGT (Wet Bulb Globe Temperature) dan hygrometer. Dari pengumpulan data, terdapat 35 data ukuran tubuh lansia. Data ukuran tubuh lansia akan diolah menjadi data antropometri lansia dengan persentil 5%, 50% dan 95%. Lalu, ukuran kursi lansia dan umat aktual dibandingkan dengan data antropometri lansia. Setelah dilakukan perbandingan, didapatkan hasil kursi aktual lansia yang akan diperbaiki dan dirancang ulang. Tata letak fasilitas fisik digambarkan dengan skala 1:100. Tata letak proyektor diolah menggunakan teori ruang pandang atau visual display. Lingkungan fisik yang diukur, berada di luar standar kenyamanan. Hasil dari penelitian ini adalah rancangan kursi khusus lansia yang ergonomis dengan tambahan meja berlutut yang memudahkan lansia dalam mengikuti misa. Untuk tata letak kursi dilakukan perbaikan yang sesuai dengan pihak gereja, merancang jenis huruf dan ukuran yang sesuai untuk pandangan visual, perancangan jalur evakuasi dengan bantuan safety sign. Penambahan lampu pada beberapa titik agar ruangan menjadi terang, pemberian exhausted fan dan dehumidifier untuk menurunkan suhu dan kelembaban, perancangan area pengguna kursi roda dan jalur evakuasi. Setelah adanya rancangan ini, diharapkan aspek ergonomi yaitu baik, aman, tepat, nyaman, mudah dan memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi kaum lansia di Gereja Santa Perawan Maria Sapta Kedukaan dapat tercapai.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | T Technology > T Technology (General) |
Divisions: | Faculty of Engineering > 23 Industrial Engineering Department |
Depositing User: | Perpustakaan Maranatha |
Date Deposited: | 11 Jun 2015 09:42 |
Last Modified: | 11 Jun 2015 09:42 |
URI: | http://repository.maranatha.edu/id/eprint/13064 |
Actions (login required)
View Item |