Atmaharmoni, Nindyalsti ( 1123001 ) (2015) Diagnosis Kinerja dan Usulan Ide Perbaikan Pada Industri Kreatif Mengacu Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence (Studi Kasus Perusahaan Bisnis 'Resto Kuliner'). Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.
|
Text
1123001_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version Download (254Kb) | Preview |
|
Text
1123001_Appendices.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (61Kb) |
||
|
Text
1123001_Chapter1.pdf - Accepted Version Download (269Kb) | Preview |
|
Text
1123001_Chapter2.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (261Kb) |
||
Text
1123001_Chapter3.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (216Kb) |
||
Text
1123001_Chapter4.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (709Kb) |
||
Text
1123001_Chapter5.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (251Kb) |
||
Text
1123001_Chapter6.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (518Kb) |
||
|
Text
1123001_Conclusion.pdf - Accepted Version Download (230Kb) | Preview |
|
Text
1123001_Cover.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (146Kb) |
||
|
Text
1123001_References.pdf - Accepted Version Download (136Kb) | Preview |
Abstract
“Resto Kuliner” merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang usaha restoran dengan sajian utama berbasis seafood, berdomisili di Surabaya, Jawa Timur. “Resto Kuliner” memiliki dua cabang restoran yaitu di Surabaya Barat yaitu Resto ‘alfa’ dan di Surabaya Timur yaitu resto ‘beta’ yang didirikan pada tahun 2005. “Resto Kuliner” menemui adanya gejala permasalahan yaitu target tidak selalu tercapai, antara lain pada tahun 2010 target pertumbuhan pendapatan restoran 4,5% sementara yang tercapai hanya 4,2% dan 4,0%, pada tahun 2011 target 4,5% sementara yang tercapai hanya 3,55 dan 3,7%, pada tahun 2012, target 4,7%, sementara yang tercapai hanya 4% dan 4,2%. Pada tahun 2013 target pertumbuhan pendapatan restoran adalah 6,5% sementara yang tercapai hanya sebesar 5,7% dan 5,4% oleh masing-masing cabang “Resto Kuliner”. Masalah utama yang dihadapi “Resto Kuliner” adalah “Resto Kuliner” telah melakukan berbagai upaya perbaikan, namun mengalami kegagalan dalam melaksanakan perbaikan. Pimpinan “Resto Kuliner” menyadari bahwa kegagalan perbaikan terutama disebabkan prioritas perencanaan perbaikan belum tepat. “Resto Kuliner” bermaksud memperbaiki prioritas dalam perencanaan perbaikan kinerja, namun mengalami kesulitan menentukan prioritas perbaikan karena tidak memiliki gambaran/penjabaran kondisi perusahaan yang akurat. Oleh karena itu, “Resto Kuliner” memilih metode Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence (MBCPE) untuk memperoleh gambaran/penjabaran berikut evaluasi kondisi perusahaan terkini. Dengan menggunakan kriteria Malcolm Baldrige, kinerja perusahaan dapat didiagnosis secara komprehensif, sehingga dapat diperoleh bahan acuan utama untuk menyusun prioritas perbaikan perusahaan. Dalam penelitian ini, penerapan MBCPE pada perusahaan “Resto Kuliner” mencakup formulasi Dokumen Respon berikut Laporan Diagnosis Kinerja untuk Dimensi Proses dan Dimensi Hasil. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan pengumpulan data sekunder yaitu berupa dokumen perusahaan. Analisis dan evaluasi terhadap Dokumen Respon yang diwujudkan dalam Laporan Diagnosis Kinerja, dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui area yang kinerjanya harus dipertahankan (Strength) dan area yang terutama memerlukan perbaikan (OFI-Opportunity for Improvement). Hasil penelitian adalah prioritas perbaikan bagi perusahaan, yaitu area yang terutama memerlukan perbaikan (OFI). Dari penelitian ini diperoleh urutan prioritas perbaikan perusahaan secara berurutan dimulai dari area pada Kategori 1) Kepemimpinan, 2) Perencanaan Strategis, 3)Fokus Pelanggan, 4) Pengukuran, Analisis, dan Manajemen Pengetahuan, 5) Fokus Tenaga Kerja, 6) Fokus Operasi. Prioritas perbaikan dimulai dari perbaikan terhadap OFI pada Kategori 1 yaitu Kepemimpinan, berurutan sampai dengan Kategori 6 yaitu Fokus Operasi, mengingat bahwa gerakan kesadaran akan perbaikan harus dimulai dari level tertinggi organisasi yaitu pimpinan, sesuai dengan teori Kerangka Kriteria Kinerja Ekselen Malcolm Baldrige. Dengan demikian, perusahaan dapat melakukan perbaikan sesuai dengan prioritas, sehingga dapat meningkatkan kinerjanya demi mewujudkan daya saing yang lebih tinggi.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | T Technology > T Technology (General) |
Divisions: | Faculty of Engineering > 23 Industrial Engineering Department |
Depositing User: | Perpustakaan Maranatha |
Date Deposited: | 10 Jun 2015 11:13 |
Last Modified: | 10 Jun 2015 11:13 |
URI: | http://repository.maranatha.edu/id/eprint/13045 |
Actions (login required)
View Item |