Penentuan Prioritas Supplier Material Chemical Sodium Hydroxide (NaOH) Di Direktorat Aerostructure PT.Dirgantara Indonesia Dengan Metode Analytic Network Process (ANP)

Yesaya, Ivan Hermawan ( 1023034 ) (2015) Penentuan Prioritas Supplier Material Chemical Sodium Hydroxide (NaOH) Di Direktorat Aerostructure PT.Dirgantara Indonesia Dengan Metode Analytic Network Process (ANP). Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.

[img]
Preview
Text
1023034_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version

Download (30Kb) | Preview
[img] Text
1023034_Appendices.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (1293Kb)
[img]
Preview
Text
1023034_Chapter1.pdf - Accepted Version

Download (25Kb) | Preview
[img] Text
1023034_Chapter2.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (182Kb)
[img] Text
1023034_Chapter3.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (47Kb)
[img] Text
1023034_Chapter4.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (52Kb)
[img] Text
1023034_Chapter5.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (263Kb)
[img]
Preview
Text
1023034_Conclusion.pdf - Accepted Version

Download (12Kb) | Preview
[img] Text
1023034_Cover.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (119Kb)
[img]
Preview
Text
1023034_References.pdf - Accepted Version

Download (10Kb) | Preview

Abstract

PT. Dirgantara Indonesia (Indonesian Aerospace - IAe) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang industri pesawat terbang, yang dimana memiliki material yang beragam dan aturan-aturan terkait pengadaan material bahan baku yang bergantung pada supplier. Hal ini yang membuat perusahaan melakukan penilaian untuk masing-masing supplier, dengan cara memberikan nilai untuk setiap supplier berdasarkan kriteria yang sudah perusahaan tentukan.dan tidak melihat keterkaitan antar supplier dan antar kriteria. Selain itu, perusahaan memilih supplier secara bergantian saat melakukan pemesanan material kepada supplier berdasarkan hasil penilaian, dimana hal tersebut menunjukan adanya prioritas supplier yang sederhana. Sehingga, hal itu dapat memungkinkan terjadinya pemilihan supplier yang kurang tepat, yang membuat supplier yang harusnya kompeten menjadi tidak terpilih yang akhirnya menghambat kegiatan operasional dalam perusahaan. Oleh karena itu, diperlukan cara penentuan prioritas supplier yang lebih baik dan lebih tepat untuk perusahaan agar kelemahan dalam penentuan prioritas supplier yang ada diperusahaan dapat diatasi. Sementara itu adapun kriteria yang menjadi acuan dari penilaian yaitu dokumentasi, kualitas, pelayanan dan pengiriman. Penulis menggunakan metode Analytic Network Process (ANP) ini bertujuan untuk menentukan prioritas supplier yang nantinya akan diketahui supplier mana yang menjadi prioritas utama dilihat dari perbandingan antara supplier dengan supplier, supplier dengan kriteria, dan kriteria dengan kriteria, sehingga dalam pemesanan bahan baku tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti keterlambatan pengiriman maupun kualitas bahan baku yang tidak sesuai tidak akan terjadi. Langkah awal yang dilakukan adalah kajian pustaka mengenai metode ANP, kemudian melakukan interview kepada supervisor bagian pengadaan, setelah itu membuat konstruksi model, kemudian melakukan konfirmasi model, setelah itu dilakukan penyusunan kuesioner berdasarkan hasil model, uji validasi model berdasarkan simple case, lalu diolah menggunakan software, kemudian setelah diolah hasil yang didapat dianalisis untuk diketahuai urutan prioritas yang baru, dan kemudian akan menghasilkan usulan prioritas. Berdasarkan hasil pengolahan data yang dilakukan, yang menjadi prioritas pertama, kedua dan ketiga untuk kategori supplier adalah PT Indokimia Jayatama dengan bobot prioritas sebesar 0.38814, PT Panca Kusuma Raya dengan bobot prioritas sebesar 0.33882 dan CV Prima Kencana dengan bobot prioritas sebesar 0.27304. Sementara itu, untuk kriteria dokumentasi dengan sub-kriteria kelengkapan data kualitas berada pada prioritas utama dengan bobot prioritas sebesar 0.58623, untuk kriteria kualitas dengan sub-kriteria jaminan kerusakan berada pada prioritas pertama dengan bobot prioritas sebesar 0.33017, untuk kriteria pelayanan dengan subkriteria klaim berada pada prioritas pertama dengan bobot prioritas sebesar 0.74213, dan untuk kriteria pengiriman dengan sub-kriteria jumlah kirim berada pada prioritas pertama dengan bobot prioritas sebesar 0.67134.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Faculty of Engineering > 23 Industrial Engineering Department
Depositing User: Perpustakaan Maranatha
Date Deposited: 09 Jun 2015 11:18
Last Modified: 09 Jun 2015 11:18
URI: http://repository.maranatha.edu/id/eprint/13007

Actions (login required)

View Item View Item