Wati, Meili ( 1110193 ) (2014) Perbandingan Aktivitas Antimikroba Isopropanol, Chloroxylenol, dan Triclosan Terhadap Staphylococcus aureus In Vitro. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.
|
Text
1110193_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version Download (193Kb) | Preview |
|
Text
1110193_Appendices.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (517Kb) |
||
|
Text
1110193_Chapter1.pdf - Accepted Version Download (100Kb) | Preview |
|
Text
1110193_Chapter2.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (450Kb) |
||
Text
1110193_Chapter3.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (240Kb) |
||
Text
1110193_Chapter4.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (175Kb) |
||
|
Text
1110193_Conclusion.pdf - Accepted Version Download (186Kb) | Preview |
|
|
Text
1110193_Cover.pdf Download (222Kb) | Preview |
|
|
Text
1110193_CV.pdf - Accepted Version Download (81Kb) | Preview |
|
|
Text
1110193_Journal.pdf - Accepted Version Download (195Kb) | Preview |
|
|
Text
1110193_References.pdf - Accepted Version Download (167Kb) | Preview |
Abstract
Latar belakang : Infeksi Staphylococcus aureus dapat menyebabkan berbagai macam penyakit baik secara langsung maupun tidak langsung seperti infeksi dan keracunan makanan. Menjaga tangan agar tetap bersih adalah salah satu cara untuk mencegah penyebaran bakteri Staphylococcus aureus dan penyakitnya. Berbagai macam produk cuci tangan dapat mengandung bahan aktif yang memiliki aktivitas antimikroba. Kandungan bahan aktif yang paling sering ditemukan adalah alkohol, chloroxylenol, dan triclosan. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan aktivitas antimikroba isopropanol, chloroxylenol dan triclosan. Metode : Penelitian bersifat true experimental dengan metode disc diffusion. Cakram yang masing-masing sebelumnya sudah dicelupkan ke dalam isopropanol, chloroxylenol, dan triclosan diletakkan pada Müeller Hinton Agar (MHA) yang sudah diinokulasikan 100µL suspensi Staphylococcus aureus. MHA kemudian diinkubasi selama 18-24 jam pada suhu 37 0 C. Analisis data menggunakan ANOVA dengan α=5% dilanjutkan dengan uji Multiple Comparison Fisher Least Significant Difference (LSD). Hasil : Berdasarkan uji Multiple Comparison LSD, rerata diameter zona inhibisi pada chloroxylenol 4.8% (41,863 mm) dan triclosan 0.05% (40,717 mm) menunjukkan perbedaan yang sangat bermakna terhadap isopropanol 62% (20,216 mm) dengan p=0,000. Tetapi rerata diameter zona inhibisi choloroxylenol 4.8% dan triclosan 0.05% menunjukan perbedaan tidak bermakna dengan p=0,572. Simpulan : Isopropanol, chloroxylenol, dan triclosan memiliki aktivitas antimikroba terhadap Staphylococcus aureus secara in vitro. Namun isopropanol memiliki potensi yang lebih rendah dibandingkan dengan cholorxylenol yang potensinya setara dengan triclosan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kata kunci: keracunan makanan, antiseptik, Staphylococcus aureus |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Faculty of Medicine > 10 School of Medicine |
Depositing User: | Perpustakaan Maranatha |
Date Deposited: | 01 Jun 2015 09:24 |
Last Modified: | 08 Nov 2017 04:58 |
URI: | http://repository.maranatha.edu/id/eprint/12814 |
Actions (login required)
View Item |