Mengajarkan Budaya Pluralisme pada Anak Melalui Permainan Tradisional

Sarintohe, Eveline and Riasnugrahani, Missiliana (2011) Mengajarkan Budaya Pluralisme pada Anak Melalui Permainan Tradisional. In: Temu Ilmiah Nasional Psikologi "Peran Psikologi dalam Pluralisme Masyarakat Indonesia", 24 November 2011, Universitas Airlangga, Surabaya.

[img]
Preview
Text
Mengajarkan Pluralisme Pada Anak Melalui Permainan Tradisional.pdf - Published Version

Download (1207Kb) | Preview

Abstract

Indonesia merupakan negara dengan kemajemukan dan pluralisme karena beragam budaya, agama, suku bangsa dan bahasa. Kearifan lokal Indonesia mengajarkan adanya toleransi di antara perbedaan-perbedaan tersebut dengan adanya Pancasila. Tapi kenyataannya, kemajemukan bukannya menjadi modal bagi negara tapi menjadi beban. Banyak masalah di Indonesia yang timbul akibat konflik antar perbedaan-perbedaan tersebut. Indonesia yang menganut paham demokrasi, ternyata tidak menjalankan nilai-nilai toleransi. Nilai toleransi dan demokrasi yang mulai luntur, menjadi lebih kuat akibat adanya globalisasi. Masyarakat Indonesia yang terkenal ramah, suka menolong, punya toleransi yang kuat karena seja dulu merupakan negara yang majemuk, menjadi masyarakat yang individualis, suka mementingkan diri dan kelompoknya, juga saling menyerang. Hal ini tentunya menjadi hal yang perlu mendapat perhatian dan perlu diperbaiki. Pendidikan sejak dini di sekolah tentang nilai-nilai toleransi perlu ditanamkan pada anakanak. Pemahaman tentang kemajemukan budaya, agama, suku bangsa dapat membuat anak tahu untuk menghargai dan menghormati orang lain yang berbeda dengan dirinya. Namun, di era globalisasi ini, anak menjadi lebih terisolir dari dunia luar. Ragam permainan dan televisi membuat anak lebih banyak berada di rumah dan asyik dengan dunianya sendiri dan menjadi kurang peduli dengan dunia di sekitarnya. Di sekolah mereka lebih senang bercerita tentang hal-hal yang telah mereka capai melalui permainan di komputer atau play station daripada bermain dan bereksplorasi bersama Sekolah perlu menghidupkan kembali permainan-permainan tradisional berserta nilai-nilai kebersamaan dan toleransi yang terkandung di dalamnya. Banyak permainan tradisional di Indonesia yang mengembangkan daya kreatifitas anak, keaktifan, kecekatan, dan yang terutama kebersamaan. Melalui aktivitas permainan di kelas, anak-anak dapat belajar nilai-nilai luhur tentang pluralisme Indonesia secara lebih menyenangkan. Selain itu dapat menghidupkan kembali permainanpermainan tradisional yang sudah mulai hilang. Dalam makalah ini akan digambarkan berbagai jenis permainan tradisional beserta nilai-nilai yang bisa diajarkan kepada anak atau siswa di sekolah. Makalah ini merupakan bentuk usulan dan masukan untuk kurikulum sekolah berkaitan dengan penggunaan aktivitas permainan tradisional dalam mengajarkan kreativitas, kemajemukan dan kebersamaan, juga sikap saling tolong-menolong.

Item Type: Conference or Workshop Item (Paper)
Uncontrolled Keywords: Permainan tradisional, budaya pluralisme
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
Depositing User: Perpustakaan Maranatha
Date Deposited: 16 Apr 2012 02:39
Last Modified: 21 Oct 2016 02:26
URI: http://repository.maranatha.edu/id/eprint/1187

Actions (login required)

View Item View Item