Yunita, Rachma (0530194) (2010) Studi Deskriptif Tentang Derajat Resiliency Pada Narapidana Perempuan di Lembaga Pemasyarakatan "X" Bandung. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.
|
Text
0530194_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version Download (94Kb) | Preview |
|
Text
0530194_Appendices.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (1591Kb) |
||
|
Text
0530194_Chapter1.pdf - Accepted Version Download (123Kb) | Preview |
|
Text
0530194_Chapter2.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (152Kb) |
||
Text
0530194_Chapter3.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (96Kb) |
||
Text
0530194_Chapter4.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (127Kb) |
||
|
Text
0530194_Conclusion.pdf - Accepted Version Download (53Kb) | Preview |
|
Text
0530194_Cover.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (186Kb) |
||
|
Text
0530194_References.pdf - Accepted Version Download (27Kb) | Preview |
Abstract
Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui bagaimana derajat resiliency dan aspek-aspeknya pada narapidana wanita di LAPAS “X” Bandung. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat mengembangkan kegiatan di dalam LAPAS yang berguna dalam membantu para narapidana wanita agar mampu beradaptasi dengan baik sehingga dapat bangkit dari masalah yang dihadapi baik di dalam LAPAS maupun setelah mereka keluar dari LAPAS nanti. Dasar teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Resiliency dari Bonnie Benard (2004), dimana resiliency adalah kemampuan individu untuk dapat bangkit kembali dari tekanan hidup. Teori lainnya yang menunjuang penelitian ini adalah Teori Perkembangan Masa Dewasa Awal dari Santrock (2002). Adapun sample dari penelitian ini adalah narapidana wanita yang berada dalam LAPAS “X” Bandung yang berada pada tahap perkembangan dewasa awal (duapuluh tahuanan – tigapuluh tahunan). Alat ukur yang digunakan untuk mengukur derajat resiliency adalah kuesioner yang dikonstruksi oleh peneliti berdasarkan teori resiliency dari Bonnie Benard (2004). Data yang diperoleh diolah dengan menentukan nilai median sehingga dapat ditentukan jumlah responden yang meiliki derajat resiliency tinggi dan derajat resiliency rendah. Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling yaitu semua sampel yang memenuhi karakteristik populasi diambil menjadi sample penelitian. Berdasarkan pengolahan data secara statistik, diperoleh hasil 52.5% responden memiliki derajat resiliency tinggi dan 47.5% memiliki resiliency pada derajat rendah. Sejalan dengan aspek resiliency, sebagian besar narapidana wanita dengan derajat resiliency yang tinggi memiliki derajat yang tinggi pula pada keempat aspek resiliency. Hal tersebut dipengaruhi oleh protective factors yang diperoleh narapidana wanita baik dari keluarga maupun komunitas LAPAS. Saran yang diajukan adalah melengkapi data penunjang untuk menggali basic need, dan juga memperkaya prosedur penelitian selain melalui kuesioner seperti melalui metode wawancara dan observasi sehingga memperoleh gambaran mengenai resiliency pada narapidana wanita LAPAS “X” Bandung yang lebih jelas. Bagi pihak Pembina di LAPAS disarankan memberikan dukungan berupa keterampilan ataupun saran-saran yang akan membantu masa depan mereka selepas menjalani masa hukuman.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology |
Divisions: | Faculty of Psychology > 30 Bachelor of Psychology Program |
Depositing User: | Perpustakaan Maranatha |
Date Deposited: | 19 Mar 2015 09:42 |
Last Modified: | 19 Mar 2015 09:42 |
URI: | http://repository.maranatha.edu/id/eprint/11308 |
Actions (login required)
View Item |